MENGAPA RAGU ?


Bacaan Alkitab : Lukas 8 : 22-25

Lalu kata-Nya kepada mereka : “Dimanakah kepercayaanmu?” (Lukas 8:25).

Seorang pria tinggal bersama sahabatnya di Cornwall, Inggris. Di tempat itu ada sejumlah besar lubang yang dalam, yang sebelumnya digunakan sebagai tempat penambangan emas. Tidak ada pagar ataupun jeruji di sekelilingnya. Suatu hari tamu itu berjalan-jalan keliling dan tersesat. Ia terjebak dalam kegelapan. Berjalan terlalu berbahaya, tetapi duduk dan menanti hingga pagi terlalu dingin. Maka ia maju perlahan-lahan dengan sangat hati-hati. Namun kakinya tergelincir dan ia terperosok ke dalam salah satu lubang itu. Untunglah salah satu tangannya masih dapat menggapai dan memegang sebuah batu karang di sisi lubang itu.

Disitu ia bergelantung sangat ketakutan, kakinya terjuntai. Sekitar 20 menit kemudian, ia merasa tenaganya sudah terkuras habis dan akan segera melepaskan pegangan itu, lalu jatuh dan mati. Dalam keadaan ketegangan batin yang semakin memuncak itu, ia melihat secercah cahaya dari kejauhan yang datang mendekatinya. Ia berteriak dengan sekuat tenaga yang masih tersisa. Ketika para penolong itu tiba dan mengarahkan cahaya lampu kepadanya, yang pertama mereka lihat adalah bahwa kakinya bergelantungan tepat di atas tanah liat dasar lubang itu. Lubang itu telah terisi tanah dan hanya tersisa persis setinggi badan orang itu. Jadi, semua kengerian dan ketakutannya adalah sia-sia belaka.

Hal yang sama dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. Mereka begitu takut menghadapi badai tanpa menyadari bahwa Yesus, Tuhan atas badai itu sedang ada bersama-sama dengan mereka. Dengan keras Yesus menegur mereka atas ketakutan, keraguan dan ketidakpercayaan mereka. Jujur saja, pengalaman hidup ini adalah hal-hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita. Ketakutan dan keraguan silih berganti merasuki pikiran kita sehingga kita tidak mampu lagi melihat bahwa Yesus selalu menyertai hidup kita. Dan yang lebih mengherankan adalah ada ketakutan-ketakutan atau kekuatiran-kekuatiran yang sebenarnya tidak terjadi seperti apa yang kita bayangkan.

Mengapa kita begitu takut dengan masa depan atau hal-hal yang bakal terjadi dengan hidup kita? Bukankah itu datangnya dari pikiran-pikiran kita yang terlebih dahulu membayangkan tentang hal-hal buruk dan kegagalan-kegagalan hidup? Tidak ada satupun yang mampu mengalahkan ketakutan dalam diri kita selain kepercayaan dan iman yang kuat kepada Yesus. Firman-Nya berjanji bahwa Bapa di Sorga tahu keperluan kita dan Ia memelihara hidup kita. Jika Tuhan telah menjanjikan hal itu bagi kita, mengapa kita masih takut dan ragu?

Lebih banyak kita takut kepada hal-hal yang tidak pernah terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar