BUTUH MAKANAN


Bacaan Alkitab : Yeremia 15:15-21

"Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, ... (Yeremia 15:16).

Anak jalanan yang masih kecil itu sibuk mengais-ngais gundukan sampah, tidak memperdulikan bau busuk yang menyengat dan kuman-kuman penyakit yang bersarang. Sudah seharian dan hampir malam perutnya belum terisi oleh makanan. Akhirnya perutnya memaksa dia untuk mencari dan mencari makanan, sekalipun yang dilakukan di tempat yang salah, yaitu tempat sampah. Ketika ditemukan sisa makanan, diambil dan dinikmatinya dengan lahapnya serasa makan makanan lezat.

Betapa pentingnya makanan bagi kehidupan manusia. Karena melalui makanan, manusia akan mengalami pertumbuhan, memiliki sumber energy (tenaga), sehingga mampu untuk beraktifitas dan bekerja dengan baik. Dan juga sel-sel tubuh manusia yang rusak dapat diperbaharui (regenerasi).

Demikian juga halnya dengan kehidupan rohani, betapa pentingnya peranan makanan rohani itu. Kitab Mazmur menulis ciri dari kehidupan orang percaya yaitu bahwa Firman Allah menjadi kesukaannya (makanannya), sehingga siang dan malam Firman Allah itu direnungkannya (Mazmur 1:2). Sebagai akibatnya ia akan mengalami pertumbuhan rohani, imannya semakin kuat, sekalipun di dalam perjalanan hidupnya ada banyak badai persoalan yang menerpa, dia akan memperoleh kekuatan dan pembaharuan.

Oleh karena itu, selagi ada kesempatan, janganlah kita menyia-nyiakan berkat makanan rohani yang datang kepada kita, tetapi marilah kita nikmati agar kehidupan rohani kita semakin bertumbuh.

SETIAP ORANG YANG MAU HIDUP DAN BERTUMBUH ROHANINYA
MEMBUTUHKAN FIRMAN ALLAH SEBAGAI MAKANANNYA.

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/butuh-makanan.html

PRODUK KRISTUS



Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 2:41-47

"..... Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan." (Kisah Para Rasul 2:47).

Kita sebagai konsumen sebuah produk pasti selalu ingin membeli merek-merek terkenal. Baik produk makanan, kosmetik, pakaian, kendaraan, dan sebagainya. Tapi taukah anda bahwa setiap merek itu harus terlebih dahulu di daftarkan ke Dirjen HAKI?

Mengapa merek dagang harus di daftarkan? Alasannya adalah agar si pemilik merek dapat memasarkan produknya seluas-luasnya tanpa kuatir dicekal, dipermasalahkan, atau bahkan ditiru oleh pihak lain. Dan hal ini juga mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap KUALITAS produk tersebut.

Kita sebagai anak Tuhan juga adalah PRODUK KRISTUS. Jika kita adalah Produk Kristus, sudah seharusnya kita menjaga Kualitas Hidup kita sebagai Kristen. Perkataan dan perbuatan kita harus menunjukkan bahwa kita adalah Merek Kristen yang ASLI, bukan cuma merek yang hanya tertera di KTP. Kita harus menunjukkan bahwa Produk Kristus itu adalah yang TERBAIK.

Dari perkataan dan perbuatan kita, orang lain akan dengan MUDAH mengenali kita sebagai orang Kristen. Seperti halnya produk-produk makanan yang mempunyai "label" pada bungkus atau kemasannya, demikian juga kita harus menunjukkan label kita sebagai Kristen. Sebagai contoh sederhana, banyak diantara kita yang mempunyai akun Facebook, tapi tidak ada label Kristen pada profilnya.

Jika labelnya sudah beres, yang berikutnya adalah KUALITAS. Kita harus mempertanggungjawabkan merek kita sebagai Kristen. Jangan sampai berbeda ISI dengan LABEL yang tertera. Pada kemasan tertulis 'keripik singkong' tapi rasanya 'keripik jengkol'.

Demikian juga kita sebagai Kristen harus menunjukkan bahwa ISI dari label kita adalah KASIH, SUKA MENOLONG, TIDAK DENDAM, TIDAK ADA IRI HATI, TIDAK ADA DENGKI, dan lain sebagainya. Karena kita adalah Surat-surat Kristus, melalui sikap, perkataan, dan perbuatan kitalah Kristus dikenal oleh orang-orang disekitar kita. (Samuel Sadusi).


JIKA ANDA PRODUK KRISTUS, TUNJUKKAN BAHWA ANDA ADALAH PRODUK YANG ASLI.

"AKHIR YANG BURUK"


Bacaan Alkitab : 1 Raja-raja 11:1-6

"Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" (Galatia 3:3).

Pernahkah Saudara membaca kisah hidup Raja Salomo? Ia adalah seorang yang memulai sebuah kehidupan dengan sangat baik. Dan saat yang paling mengesankan adalah "kasih mula-mulanya" dengan Tuhan yang telah ia bangun dengan begitu hebat. Hidup mengutamakan Tuhan adalah suatu prestasi yang begitu menonjol dalam hidup Salomo. Hal ini terlihat dari doanya yang lebih menginginkan hikmat Tuhan daripada kekayaan yang besar.

Tetapi sungguh sangat disayangkan, Salomo yang telah memulai sebuah awal yang baik itu akhirnya harus mengakhiri dengan sangat buruk. Ia begitu mudah mencintai dan hidup bersama 700 istri dan 300 gundik yang telah menjauhkan hatinya dari Tuhan. Dan gambaran yang paling jelas dari hal ini adalah Salomo telah meninggalkan kasihnya yang mula-mula.

Jika pengalaman Salomo ini ditulis, tentu hal ini juga menjadi sebuah peringatan untuk kita. Adalah menjadi hal yang membanggakan jika kita menjadi seorang yang begitu bersemangat dalam Tuhan hari ini. Tetapi bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan hal itu, mengingat iblis selalu menunggu waktu yang tepat untuk menjatuhkan kita.

Itu sebabnya Tuhan mengingatkan supaya kita berhati-hati (1 Korintus 10:11). Dan tidak ada cara lain untuk tetap memiliki kehidupan yang penuh kewaspadaan selain kita berdoa dan berjaga-jaga seperti yang diminta Yesus dalam hidup kita, agar kita tidak jatuh. Jadi, jagalah hubungan dan bersekutulah akrab dengan Tuhan setiap hari.

Jika kita telah memulai awal yang baik,
pertahankanlah hingga kita mengakhirinya dengan baik.

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/akhir-yang-buruk.html

ARTI KEPUASAN


Bacaan Alkitab : Ibrani 13:1-6

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5).

Kita sebagai manusia seringkali tidak pernah puas dengan keadaan kita saat ini. Banyak impian dan keinginan kita yang hendak kita wujudkan, namun kita berada pada suatu tempat yang kurang mendukung.

Tuhan berkehendak agar kita hidup dalam kepuasan dan mencukupkan diri kepada apa yang kita miliki dan kita peroleh saat ini. Mungkin kita sering berpikir, mengapa Tuhan mengijinkan semua masalah-masalah terjadi dalam hidup kita? Dan mengapa Tuhan selalu membawa kita ke tempat dan keadaan yang sama sekali tidak kita harapkan? Sebenarnya Tuhan sedang menguji kita, apakah kita tetap puas dan bersyukur dengan keadaan itu.

Kita pasti sudah mengetahui kehidupan Yusuf. Tuhan tidak membawa Yusuf ke tempat yang di impikannya, malah sebaliknya Tuhan membawanya ke tempat-tempat yang gelap dan penuh penderitaan. Tetapi Yusuf belajar untuk puas dan bersyukur dengan semua keadaan itu. Dan dia tetap percaya bahwa Tuhan itu setia dan tidak akan pernah meninggalkannya.

Jika kita mengeluh, frustasi, dan tidak puas disaat kondisi dan keadaan kita tidak baik, itu menandakan bahwa kita lupa kepada Bapa di surga yang lebih mengetahui segala kebutuhan kita dan yang sanggup mencukupi kebutuhan kita. Salah satu ujian yang harus dilewati setiap orang percaya adalah tetap puas dalam kondisi apapun. Apa yang ada padamu hari ini, cukupkanlah dirimu, bersyukurlah kepada Tuhan dan tetap percaya bahwa Ia setia.

SALAH SATU UJIAN YANG HARUS KITA LEWATI ADALAH : KEPUASAN TERHADAP APA YANG DISEDIAKAN ALLAH.

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/arti-kepuasan.html

MASALAH ITU MEMANG ADA

Bacaan Alkitab : 1 Samuel 17

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku". (Filipi 4:13).

Dalam kehidupan ini seringkali kita takut akan hal-hal yang "belum tentu" terjadi. Tidak jarang kita kuatir terhadap masa depan kita, masa depan anak-anak kita, pekerjaan kita, karir kita, biaya-biaya yang harus dikeluarkan tiap bulannya, dan sebagainya.

Itu adalah sebagian dari beberapa contoh ketakutan yang belum tentu terjadi. Tapi hari ini kita belajar menghadapi ketakutan yang memang benar-benar terjadi, bukan ketakutan yang belum tentu terjadi.

Masalah itu memang benar-benar ada, musuh yang nyata. Bangsa Israel dibuat takut oleh pendekar raksasa yang bernama Goliat. Nyali para prajurit Israel langsung ciut, mereka ketakutan. Dan Goliat itu memang benar-benar ada, dia bukan fatamorgana.

Saat ini kita mungkin menghadapi rasa takut yang sama. Masalah keuangan yang benar-benar terjadi di dalam keluarga, usaha kita yang terancam bangkrut, atau penyakit kronis yang sedang merongrong. Intinya, Goliat yang kita hadapi benar-benar nyata. Setiap hari ia "berdiri" melemahkan pengharapan kita. Begitu kita bangun pagi, yang ada di pikiran kita adalah beban masalah kita, dan mau tidur pun hal yang sama menghantui pikiran kita.

Saudaraku, apapun wujud Goliat dalam hidup kita, baik itu masalah keuangan, sakit penyakit, atau masalah-masalah besar yang membuat kita takut, pada akhirnya ia akan kalah juga, tumbang karena batu umban Daud.

Goliat memang ada, tapi siapa yang lebih kita percaya? Kalau kita bersikap sama seperti Daud, yang lebih percaya kepada Tuhan daripada apa yang ia hadapi, maka kita juga akan membuat "Goliat-Goliat" yang kita hadapi bakal terjungkal. Dan tentu saja, kalau Allah di pihak kita, cerita Daud akan menjadi cerita kita, dan kemenangan adalah milik kita.

BERSAMA ALLAH, KITA MELAKUKAN PERKARA YANG BESAR

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/masalah-itu-memang-ada.html

PONDASI YANG KUAT

Bacaan Alkitab : Matius 7:24-27

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (Matius 7:24).

Ketika seseorang hendak membeli rumah, hal apakah yang biasanya diperhatikan? Biasanya hal pertama yang akan diperhatikan adalah lokasi rumah itu, kemudian luas tanahnyan bentuk bangunannya, modelnya, dan fasilitasnya. Namun sangat jarang orang bertanya mengenai pondasi rumah itu. Berapa kekuatannya, dan dari bahan apa pondasi itu dibuat. Padahal itu sangat menentukan. Apa artinya sebuah bangunan yang bagus dengan fasilitas mewah namun tanpa pondasi yang kuat?

Dalam pengajaran-Nya, Yesus menggambarkan pertumbuhan rohani kita seperti waktu kita membangun sebuah rumah. Ia berkata bahwa seorang yang bijaksana akan mendirikan rumahnya di atas batu. Dengan kata lain, Yesus menasihatkan supaya kita menjadikan Firman Tuhan sebagai pondasi bangunan rohani kita. Firman Tuhan harus berakar dengan kuat dalam hidup kita supaya pertumbuhan dan bangunan kita pun juga menjadi kuat. Jika pondasi kita kuat maka goncangan seperti apapun tidak akan mampu menghancurkan bangunan rohani kita.

Jika kita ingin menjadi seorang yang tangguh dan kuat dalam menghadapi setiap kesulitan, maka kita harus berakar makin ke dalam. Jalan di hadapan kita penuh dengan goncangan dan kesulitan, tetapi orang-orang yang berakar makin kuat dalam Tuhan akan tetap berdiri dengan kuat.

Kita sudah harus berakar dengan kuat sebelum kesulitan dan goncangan datang.

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/pondasi-yang-kuat.html

TIPE MANUSIA

Bacaan Alkitab : 2 Korintus 4:16-18

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2 Korintus 4:17).

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari tekanan. Ketika tekanan hidup itu datang, maka berbagai macam reaksi timbul dari diri kita. Cara pandang dan sikap kita pada saat menghadapi tekanan hidup sangat menentukan kualitas hidup kita. Dan berdasarkan hal itu, setidaknya ada empat tipe atau kualitas manusia yang dihasilkan dari datangnya sebuah tekanan hidup.

TIPE KAYU RAPUH : Manusia tipe ini biasanya kalau mengalami sedikit tekanan saja akan membuat orang ini patah arang. Orang seperti ini dalam kesehariannya terlihat bagus, tetapi sebenarnya hatinya rapuh. Sehingga orang ini akan gampang sekali mengeluh pada saat tekanan terjadi.

TIPE LEMPENG BESI : Orang tipe ini biasanya bisa bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika tekanan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Tipe ini menunjukkan seorang yang belum terlatih, tambahan sedikit tekanan saja ia mudah putus asa.

TIPE KAPAS : Tipe manusia ini cukup lentur saat mengalami tekanan. Ia mampu menyesuaikan diri saat terjadi tekanan. Setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali pada keadaan semula. Ia cepat untuk melupakan masa lalu dan memulai lagi ke titik awal untuk memulai.

TIPE BOLA PINGPONG : Tipe seperti inilah yang seharusnya menjadi karakter umat Tuhan. Semakin besar tekanan datang, semakin tinggi ia akan memantul ke atas. Hadirnya tekanan justru dijadikannya sebagai pendorong yang kuat untuk mencapai hidup yang maksimal dan lebih baik.


CARA PANDANG DAN SIKAP KITA MENGHADAPI TEKANAN HIDUP, MENUNJUKKAN KUALITAS HIDUP KITA

http://www.yesmaya.co.cc/2012/05/tipe-manusia.html

KEKUDUSAN PERNIKAHAN


Bacaan Alkitab : Maleakhi 2 : 10 - 16

Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan ini? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. (Maleakhi 2 : 15).

Ibadah pemberkatan pernikahan kudus merupakan salah satu acara terfavorit yang sebisa mungkin tidak akan saya lewatkan. Terutama bila yang sedang diberkati adalah teman, kenalan, sahabat, atau saudara saya.

Ada dua hal yang sangat menarik bagi saya dalam acara tersebut : atmosfer ketika ibadah berlangsung serta Firman Tuhan yang disampaikan. Atmosfer akan sangat ditentukan oleh bagaimana kedua mempelai menjalani masa-masa sebelum pernikahan, sementara pemberitaan Firman Tuhan selain melandasi sepasang mempelai yang akan diberkati, juga dapat menjadi bekal berharga bagi kaum muda yang nantinya akan menikah.

Dalam perikop ini, Allah memperingatkan orang Israel mengenai perilaku kawin campur dan perceraian. Keseriusan Allah sangat terlihat ketika Dia berkata bahwa orang-orang yang mengabaikan perintah ini akan dilenyapkan dari hadapan-Nya dan kurban persembahannya tidak akan diterima. Hukum ini masih berlaku sampai saat ini dan tidak boleh dilanggar dengan alasan apapun. Sebuah pernikahan memiliki arti yang sangat penting di hadapan Allah. Dia ingin agar keluarga Kristiani menjadi contoh yang paling tepat dimana orang-orang yang belum mengenal Tuhan boleh belajar.

Namun sayangnya, hari-hari ini kita terpaksa menyaksikan bahwa anak-anak Tuhan pun, yang mengerti kebenaran serta konsekuensinya, mengabaikan hal ini. Menikah dengan orang yang belum percaya, melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan bercerai karena merasa sudah tidak ada kecocokan dengan mudahnya dilakukan. Parahnya lagi, oknum yang melakukan hal demikian merasa bahwa Allah tidak bereaksi apa-apa dengan perilaku ngawur yang mereka lakukan. Sangat menyedihkan, bukan?

Saat ini, biarlah Firman Allah kembali mengingatkan kita akan kesakralan pernikahan. Bagi kita yang sudah menikah, tidak ada salahnya untuk sejenak kita melakukan evaluasi kehidupan rumah tangga kita sampai saat ini. Dan bagi kita yang belum menikah, persiapkan diri dengan baik, dan jangan pernah main-main dengan pernikahan kita nanti. Mari ambil komitmen baru hari ini juga!

KEHIDUPAN PERNIKAHAN ADALAH SALAH SATU CARA TUHAN UNTUK MENYATAKAN KEMULIAAN-NYA DI BUMI.

=============================
http://www.yesmaya.co.cc/2010/05/kekudusan-pernikahan.html

KRISTEN MAKE-UP


Bacaan Alkitab : Amsal 31:10-30
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” (Amsal 31:30).

Seorang wanita agar terlihat cantik di depan orang banyak maka ia akan berdandan. Ia akan me-make-up wajahnya dengan alat-alat kecantikan yang ia telah beli dari toko kecantikan tertentu. Pada satu sisi tujuan dari wanita merias wajah adalah baik, tetapi di satu sisi yang lain ada hal kurang baiknya.

Bagi yang terbiasa berdandan, ia tidak akan percaya diri dengan wajahnya yang tanpa make-up sehingga begitu keluar dari rumah maka wajahnya akan penuh dengan warna. Tidak jarang, untuk menipu wajah mereka yang sedang ditumbuhi jerawat maka mereka akan menebalkan riasan wajah agar tidak terlalu kentara dilihat orang.

Orang-orang Kristen sekarang ini cukup banyak yang berlaku layaknya seperti wanita yang me-make-up wajahnya. Agar terlihat orang lain sebagai pengikut Kristus yang taat dan baik, ia memoles habis-habisan sisi penampilan luarnya. Berpakaian rapi dan sopan, wangi, selalu melemparkan senyum kepada orang lain, dan hal-hal baik lainnya.

Jika boleh jujur, Allah "tidak terlalu" mementingkan semua itu. Dari Alkitab perjanjian lama sampai perjanjian baru diketahui bahwa Allah hanya "concern" dengan apa yang ada di dalam diri manusia. Bahkan saat Tuhan Yesus datang ke dunia dan melihat hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sepertinya saleh ketika itu, Dia justru memberikan kecaman kepada mereka.

Berpenampilan menarik, tersenyum dan simpatik di depan orang yang kita temui sebenarnya tidak salah, dan itu sangat baik. Tetapi alangkah lebih baiknya jika kita lebih memfokuskan diri kepada apa yang ada di dalam diri kita. Implikasinya, ketika kita melakukan apapun di depan orang lain maka apa yang kita lakukan itu benar-benar JUJUR dan APA ADANYA, bukan ADA APANYA.

Saat kita tersenyum kepada orang lain maka senyum yang kita lemparkan kepada orang lain itu adalah senyum yang berasal dari dalam hati kita. Saat kita memberikan semangat kepada orang yang sedang dalam putus asa, kata-kata yang kita keluarkan adalah kata-kata yang benar tulus dari dalam diri kita.

Jika ada diantara Anda saat ini yang masih menjadi Kristen make-up, berhentilah sekarang juga! Jadilah pribadi yang jujur kepada Allah dan sesama manusia karena sesungguhnya inilah kerinduan hati-Nya kepada setiap kita, anak-anak yang dikasihi-Nya.

#DARI SEGALA YANG ALLAH LIHAT PADA MANUSIA, DIA LEBIH TERTARIK KEPADA HATINYA, BUKAN YANG LAIN#

TUHAN YESUS MEMBERKATI

http://www.yesmaya.co.cc/2012/04/kristen-make-up.html

BAIKKAH HATIMU ???



Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 17:10-15

Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. (Kis. l7:l l)

"Ah...! Firman Tuhan-Nya begitu-begitu saja, sering diulang. Kalau itu sih saya sudah tahu sejak
ikut Sekoloh Minggu. Firman Tuhan yang disampaikan terlalu berlebihan dan tidak logis. Kita kan masih hidup di bumi, bukan di surga". Seringkali banyak kalimat-kalimat negatif yang saya dengar dari beberapa orang percaya ketika mendengar khotbah di ibadah. Tidak jarang beberapa di antaranya justru aktivis-aktivis gereja.
Firman Tuhan hari ini bercerita bagaimana respons dan kerinduan orang-orang Yahudi di Berea. Dikatakan pada ayat yang ke-11 bahwa:

Mereka menerima Firman dengan segala kerelaan hati. Jadi bukan dengan setengah hati atau dengan terpaksa. Tetapi dengan segala kerelaan hati.
Setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci. Mereka benar-benar bertekun dengan Firman setiap hari. Jadi bukan pada saat mood sedang bagus saja, tetapi setiap hari. Luar biasa bukan?

Hal itu menandakan begitu besarnya kerinduan mereka terhadap kebenaran Firman Tuhan. Hasilnya, hati mereka lebih baik dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika (Kis 17:11), dan banyak di antara mereka yang menjadi percaya (Kis 77:12).

Kita dapat melihat dampak dari orang yang memiliki kerelaan hati dan kerinduan bersekutu dengan Firman setiap hari. Bagaimana dengan kehidupan kerohanian kita serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar? Apakah kita juga mempunyai kerelaan hati untuk menerima Firman dan bertekun di dalamnya? Atau mungkln kerinduan tersebut telah menjadi padam? Jika kita senang bersekutu dengan Firman serta menjadikan sebagai prioritas utama, otomatis hati kita pun akan diubahkan. Hasilnya, orang-orang di sekitar akan dapat menilai kondisi hati kita, dan nama Tuhan akan dipermuliakan.

Apakah kita mau dikenal sebagai orang yang baik hati? Bersekutulah dengan Firman-Nya setiap hari. Hasilnya adalah, bukan hanya kita akan dikenal memiliki kebaikan hati, tetapi bonusnya, melalui hidup kita, orang lain dapat menjadi percaya kepada Kristus.

ORANG TIDAK PEDULI BERAPA BANYAK PENGETAHUAN ANDA, SEBELUM MEREKA MELIHATNYA MELALUI KEHIDUPAN ANDA

http://www.yesmaya.co.cc/2012/04/baikkah-hatimu.htm
l


#JAM KEHIDUPAN#

Bacaan Alkitab : Lukas 16 : 19-31

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.”
(Yohanes 6:47).

Di tempat kediaman Chaim Waizman, presiden Israel yang pertama, sampai sekarang jarum jam tetap menunjukkan pukul berapa saat beliau wafat. Inilah gambaran bagi setiap manusia, tanpa memandang kemasyuran dan kedudukannya. Akan datang pada tiap-tiap orang saat dimana jarum jam akan berhenti, yaitu saat waktu berakhir, dan kekekalan dimulai. Tidak seorangpun tahu kapan berhentinya jarum jam kehidupan. Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu, dan batas-batasnya sudah ditetapkan Tuhan, sehingga tidak dapat dilangkahi, maka jam kehidupan itu akan berhenti (Ayub 14:5-6). Demikianlah maka manusia akan pergi ke rumahnya yang kekal.

Waktu kehidupan bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang hanya dapat menikmati hidup beberapa jam setelah lahir. Ada yang hanya mengecap kehidupan kanak-kanak, remaja, pemuda dan hanya sedikit yang menikmati kehidupan masa tua. Alkitab berkata, “Masa hidup kami hanya tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap” (Mazmur 90:9). Oleh karena itu kehidupan kita di muka bumi ini bersifat sementara dan tidak kekal. Kalaupun kita bisa mencapai usia tujuh puluh tahun atau delapan puluhan, Alkitab berkata kebanggaannya hanya kesukaran dan penderitaan. Apa yang telah kita perbuat dalam hidup kita yang sementara ini? Apakah yang kita perbuat itu berarti untuk keselamatan kita? Jika kita tidak mempergunakan waktu hidup kita dengan baik saat ini, hidup kita akan menjadi sia-sia.

Banyak orang pada umumnya tidak memikirkan hal seperti itu, sebagaimana seharusnya. Begitu pula dengan kita, banyak yang enggan mengakui bahwa tak ada jaminan akan kehidupan di hari esok. Artinya, kita semua tidak tahu apakah kita akan hidup hingga esok hari, atau 50 tahun lagi. Lalu, mengapa kita harus meikirkannya? Tentu saja karena kita semua harus mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Tuhan. Alkitab berkata, “Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). Jika Anda belum mempersiapkan diri, terimalah Yesus Kristus dengan iman sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda hari ini juga. Pastikan bahwa Anda sudah siap, (Sam).

#Sebelum terlambat, persiapkan hidup kita menghadapi kekekalan#.

http://www.yesmaya.co.cc/2011/06/jam-kehidupan.html

KETIKA KITA MEMBUTUHKAN


Bacaan Alkitab : Ibrani 4 : 16


Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibrani 4 : 16).

Kita semua memiliki kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisik, emosional sampai rohani. Ketika Anda memerlukan hal-hal yang mendasar, entah itu makanan, air, penerimaan orang lain atau pengertian, kemanakah Anda mencari?

Ketika hal yang mendasar tidak ada dalam hidup Anda, sangatlah mudah untuk merasa sendiri. Namun ingatlah, TUHAN mengetahui apa yang Anda butuhkan bahkan sebelum Anda memberitahuNya. Ibrani 4:13 menyatakan, “Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia …”

Beberapa orang menganggap hal ini sebagai hal yang mengintimidasi, seolah-olah ada “kakak” yang sedang mengamat-amati kita. Namun TUHAN adalah Bapa yang mengasihi dan penuh belas kasihan yang peduli terhadap anak-anakNya. Dialah gembala kita, yang dengan lembut menuntun kita menjalani hidup dan mengarahkan kita untuk kembali ketika kita tersesat (Mazmur 23). Lebih daripada itu, Ia rindu untuk memenuhi kebutuhan kita dan senantiasa melakukan apa yang terbaik bagi kita (Roma 8:28).

Bapa kita siap dan sanggup untuk berkarya dalam hidup kita. Dan Ia mengajak kita untuk dating ke tahtaNya dengan penuh keyakinan, membawa permohonan kita kepadaNya. Sebagai orang Kristen yang memiliki akses kepada-Nya melalui Yesus, kita dapat menunjukkan kerinduan dan pergumulan kita dengan bebas tanpa rasa takut. Kita dapat mengharapkan jawaban. Bisa mendapatkan apa yang kita minta, atau mungkin TUHAN memberitahu kita untuk menunggu. Terkadang ‘tidak’ yang jadi jawaban. Tetapi walau demikian kita yakin, Ia melakukannya untuk kebaikan kita.

TUHAN mengetahui dimana Anda berada dan apa yang Anda perlukan. Ceritakanlah luka dan kerinduan Anda kepadaNya dengan jujur.

Source : http://www.yesmaya.co.cc/2009/10/ketika-kita-membutuhkan.html

HAL KECIL YANG MENJENGKELKAN


Bacaan Alkitab : Mazmur 92:1-7


Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. (Mazmur 92:6).

Setelah peristiwa 11 September, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat untuk menceritakan pengalamannya, sedangkan sebagian besar meninggal saat terjadinya serangan atas WTC (World Trade Centre) di Amerika.

Pada pertemuan pagi itu, pimpinan keamanan menceritakan kisah bagaimana mereka bisa selamat. Dan semua kisah itu adalah hanyalah mengenai : HAL-HAL YANG KECIL.

Kepala kemanan perusahaan selamat pada hari itu karena mengantar anaknya hari pertama masuk TK.

Karyawan yang lain masih hidup karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.

Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.

Seorang karyawan terlambat karena terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

Seorang karyawan ketinggalan bus.

Seorang karyawan menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.

Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan.

Seorang karyawan masuk ke dalam rumah kembali untuk menerima telpon yang berdering.

Seorang karyawan mempunyai anak yang bermalas-malasan sehingga tidak bisa siap tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.

Seorang karyawan tidak memperoleh taxi.

Sedangkan satu hal yang menahan saya sendiri adalah : sebuah sepatu baru. Saya memakai sepatu baru pagi itu, dan berangkat kerja dengan bersemangat. Tetapi sebelum sampai di kantor (WTC), sepatu itu menyebabkan luka di tumit. Saya berhenti di sebuah toko obat untuk membeli plester. Inilah yang menyebabkan saya bisa tetap hidup sampai hari ini.

Sekarang, jika saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas, ketinggalan lift, harus masuk ke rumah lagi untuk menjawab telpon dan semua HAL KECIL yang mengganggu, sekarang ini saya sangat memahami, bahwa Tuhan benar-benar menginginkan saya berada di sini untuk saat ini

Suatu pagi jika saudara merasa semuanya terlihat sangat kacau, anak-anak lambat berpakaian, saudara tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu sampai di perempatan saat lampu merah menyala; jangan terburu-buru marah atau frustrasi, karena TUHAN sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!

Kiranya Tuhan selalu memberkati saudara dengan semua hal-hal kecil yang tampaknya mengganggu dan semoga saudara mengingat akan maksud dari semua peristiwa kecil itu terjadi.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

http://www.yesmaya.co.cc/2011/02/hal-kecil-yang-menjengkelkan.html

SINYAL SORGAWI


Bacaan Alkitab - Mazmur 86 : 1 - 12

Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. (Mazmur 86:11).

Saya pernah menerima telepon yang membuat saya sangat kaget. Begitu saya berkata, "Halo...", penelepon tersebut langsung marah- marah dan mengucapkan kata - kata kasar tanpa memberi saya kesempatan untuk berbicara sedikitpun. Setelah ia memutuskan telepon dengan sepihak. Ternyata, kesalahpahaman menjadi penyebab kemarahannya kepada saya. Ketika saya mencoba menghubungi untuk menjelaskan permasalahan pun, telepon saya tidak di terima olehnya.

Tanpa sadar, kadangkala kita juga berperilaku seperti penelepon tersebut ketika berdoa.. Sejak awal, kita terus berbicara kepada Alaah tampa memberi-Nya kesempatan untuk menjawab. Saya bersyukur punya Allah yang selalu mau membuka jalur komunikasi dua arah kepada umat-Nya. Sebagai orang yang sangat mengenal Allah, Daud mengerti bahwa Allah dapat di andalkan dalam segala situasi. Ketika ia membutuhkan pertolongan, ia mengekspresikannya melalui doa dan membuka hati juga untuk menerina "Sinyal Surgawi". Dikatakan pada ayat ke - 11 bahwa ia memohon agar Allah menunjukkan jalan-Nya. Hal itu berarti Daud mau membuka telinga rihaninya untuk menangkap "Sinyal Surgawi" dari Allah.

Apakah kita mengenal Allah seperti Daud mengenal Allah? Apakah kita sering berkomunikasi dengan-Nya dalam hidup sehari - hari? Kalau "ya", apakah kita juga membuka hati agar Allah berbicara kepada kita? Alangkah tidak nyamannya jika pembicaraan dilakukan searah saja. Kita hanya perlu membei waktu kepada Allah untuk berbicara dengan berdiam diri sejenak, sebab Allah dapat berbicara melalui telinga, jasmani, akal budi, hati, dan juga melalui firman-Nya.

Adakah Alkitab disamping kita waktu kita berdoa? Atau kita menganggap Allah saja yang perlu mendengar doa kita? Kalau demikian, alangkah ruginya kita punya Allah yang sanggup menunjukkan jalan-Nya kepada kita tetapi kita tidak dengarkan.

Mari kita ubah cara doa yang searah yang membuat hati kita serta telinga rohani untuk menangkap "Sinyal Surgawi" dari-Nya. Kita akan memperoleh kekuatan, ketenangan dan sukacita.

Kita dapat menyelesaikan lebih banyak hal dalam satu jam bersama Allah daripada seumur hidup tanpa Dia

MENGAPA RAGU ?


Bacaan Alkitab : Lukas 8 : 22-25

Lalu kata-Nya kepada mereka : “Dimanakah kepercayaanmu?” (Lukas 8:25).

Seorang pria tinggal bersama sahabatnya di Cornwall, Inggris. Di tempat itu ada sejumlah besar lubang yang dalam, yang sebelumnya digunakan sebagai tempat penambangan emas. Tidak ada pagar ataupun jeruji di sekelilingnya. Suatu hari tamu itu berjalan-jalan keliling dan tersesat. Ia terjebak dalam kegelapan. Berjalan terlalu berbahaya, tetapi duduk dan menanti hingga pagi terlalu dingin. Maka ia maju perlahan-lahan dengan sangat hati-hati. Namun kakinya tergelincir dan ia terperosok ke dalam salah satu lubang itu. Untunglah salah satu tangannya masih dapat menggapai dan memegang sebuah batu karang di sisi lubang itu.

Disitu ia bergelantung sangat ketakutan, kakinya terjuntai. Sekitar 20 menit kemudian, ia merasa tenaganya sudah terkuras habis dan akan segera melepaskan pegangan itu, lalu jatuh dan mati. Dalam keadaan ketegangan batin yang semakin memuncak itu, ia melihat secercah cahaya dari kejauhan yang datang mendekatinya. Ia berteriak dengan sekuat tenaga yang masih tersisa. Ketika para penolong itu tiba dan mengarahkan cahaya lampu kepadanya, yang pertama mereka lihat adalah bahwa kakinya bergelantungan tepat di atas tanah liat dasar lubang itu. Lubang itu telah terisi tanah dan hanya tersisa persis setinggi badan orang itu. Jadi, semua kengerian dan ketakutannya adalah sia-sia belaka.

Hal yang sama dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. Mereka begitu takut menghadapi badai tanpa menyadari bahwa Yesus, Tuhan atas badai itu sedang ada bersama-sama dengan mereka. Dengan keras Yesus menegur mereka atas ketakutan, keraguan dan ketidakpercayaan mereka. Jujur saja, pengalaman hidup ini adalah hal-hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita. Ketakutan dan keraguan silih berganti merasuki pikiran kita sehingga kita tidak mampu lagi melihat bahwa Yesus selalu menyertai hidup kita. Dan yang lebih mengherankan adalah ada ketakutan-ketakutan atau kekuatiran-kekuatiran yang sebenarnya tidak terjadi seperti apa yang kita bayangkan.

Mengapa kita begitu takut dengan masa depan atau hal-hal yang bakal terjadi dengan hidup kita? Bukankah itu datangnya dari pikiran-pikiran kita yang terlebih dahulu membayangkan tentang hal-hal buruk dan kegagalan-kegagalan hidup? Tidak ada satupun yang mampu mengalahkan ketakutan dalam diri kita selain kepercayaan dan iman yang kuat kepada Yesus. Firman-Nya berjanji bahwa Bapa di Sorga tahu keperluan kita dan Ia memelihara hidup kita. Jika Tuhan telah menjanjikan hal itu bagi kita, mengapa kita masih takut dan ragu?

Lebih banyak kita takut kepada hal-hal yang tidak pernah terjadi.

"DALAM NAMA YESUS"


Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 4:5-12

“…bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu,…” (Kisah 4:10b).

Seorang pemuda menerima SMS yang isinya berbunyi : Aku mau kamu ajak nonton, dan kemudian diikuti nama si pengirim, yakni seorang gadis yang selama ini mencuri hatinya. Bagi pemuda tersebut, nama yang tertera di SMS yang ia terima itu, tidak lagi sekedar deretan huruf-huruf, tetapi telah menjadi semacam kekuatan yang bisa mempengaruhi suasana hatinya.

Orang Yahudi biasa memperlakukan nama sebagai sesuatu yang penting. Nama-nama Yahudi selalu mempunyai arti.

Nama Yesus, misalnya, berasal dari bahasa Ibrani : Yeshua, yang berarti: Allah menyelamatkan.

Nama, selalu mengandung pesan, pengharapan, dan kuasa dari pemilik atau pemberi nama. Oleh sebab itu, tidak mengherankan ketika Petrus dan Yohanes dibawa ke persidangan Mahkamah Agama Yahudi, kepada mereka ditanyakan, dengan kuasa atau nama siapakah mereka mengajar orang banyak dan menyembuhkan orang sakit. Petrus dan Yohanes menjawab : Dalam Nama Yesus Kristus, orang Nazaret.

Orang Kristen telah terbiasa mengucapkan kata-kata: Dalam Nama Yesus. Bahkan ada yang memperlakukan kata-kata ini bagaikan mantera, agar keinginannya terkabul. Kata-kata : Dalam Nama Yesus, tentu saja dalam dirinya sendiri tidak memiliki kekuatan magis.

Ketika kita mengucapkan kata-kata ini, sebenarnya kita sedang meneguhkan kembali keterkaitan kita dengan Yesus, Sang Juruselamat kita itu, dan bukannya mencari kekuatan magis dari kata-kata tersebut. Ketika kita menyadari keterkaitan inilah, maka hati kita pun akan diubahkan, dan kita punya keberanian untuk setia kepada Yesus dalam berbagai pengalaman hidup kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Dalam Nama Yesus ada Kuasa, tapi jangan pergunakan Nama Yesus untuk memaksakan kehendakmu.