Waktu digendong ayahku

Jhon Moorhouse, seorang pewarta Kabar Baik berkebangsaan Inggris pada abad ke 19, merasakan beban yang sangat berat dalam pelayanannya. Kemudian Tuhan mengingatkan Jhon akan perhatian-Nya.

Ketika suatu hari ia tiba di rumah, anak perempuannya, Minnie, yang kedua kakinya lumpuh, sedang duduk di kursi roda. Jhon akan membawakan sebuah bungkusan ke lantai atas untuk istrinya ketika anak itu menawarkan diri ikut membawakan. Kata Moorhouse, "Minnie sayang, bagaimana kamu bisa membawakan bungkusan ini? berjalan saja, kamu tidak bisa."

Dengan senyum mengembang di wajahnya, Minnie berkata, "Saya tahu, Ayah. Tetapi jika Ayah memberi saya bungkusan itu, saya akan memegangnya sementara Ayah menggendong saya."

Moorhouse melihat hal itu sebagai gambaran tentang hubungannya dengan Allah dan beban dalam pelayanannya yang sedang ia emban. Namun terpujilah Allah, ia dimampukan untuk terus maju dengan keyakinan karena mengetahui bahwa Tuhan sedang menggendongnya.

Allah yang maha kuasa yang menggendong bangsa Israel adalah Allah yang juga dapat menggendong kita. Sekalipun harus menyelesaikan tanggung jawab kita, kita mempunyai jaminan akan bantuan-Nya yang tidak akan pernah gagal. Kita tidak perlu tenggelam dalam beban yang berat.

Mintalah kepada sang Juruselamat untuk menggendong Anda. Dia akan membawakan beban Anda dan menggendong Anda..

Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 46:4 berkata, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai putih rambutmu. Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu
terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” 

Pengamen & Penginjil

Di bawah ini merupakan kesaksian dari pendeta yang kemarin berkotbah di tempat saya. Nama pendetanya Bp Wisnu. Berikut penuturan beliau:
Beberapa waktu yang lalu saya ada pelayanan untuk Youth di daerah Tangerang. Saya naik bis jurusan Tangerang pada siang harinya untuk menuju rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan tersebut akan berlangsung sore hari. Di dalam bis yang penuh sesak tersebut, masuk pula seorang pengamen cilik usia sekitar 7-8 tahun dengan berbekal kecrekan sederhana (mungkin dari tutup botol)

Berbekal alat musik sederhana tersebut, dia nyanyikan lagu "Yesus ajaib, Tuhanku ajaib...." (~ a song by Ir. Niko, red.) Dan kata-kata tersebut diulang terus menerus. Hampir seluruh penumpang bis memarahi anak tersebut, "Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi. Kalau kamu nggak diam, nanti saya pukul kamu!"

Tapi ternyata anak tersebut tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan berani terus menyanyikan lagu tersebut. Saya dalam hati berkata, "Tuhan, anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa/berani melakukan hal tersebut". Karena bis akan melanjutkan perjalanan menuju tol berikutnya, di pintu tol menuju Serpong (kalau tidak salah), hampir 3/4 penumpang turun dari bis tersebut. Termasuk saya dan pengamen cilik tersebut. Anak kecil itu didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi. Tapi dia didorong oleh massa hingga terjatuh lagi. Semua penumpang bis mengerumuni anak itu. Saya masih ada di situ dengan tujuan jika kemudian anak tsb akan ditempeleng atau dihajar, saya akan berusaha untuk menariknya lari menjauhi mereka.

Seluruh kerumunan itu baik pria maupun wanita menjadi marah, "Sudah dibilang jangan nyanyi masih nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?" dst, dst. Anak kecil itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara, "Bapak-bapak, Ibu-Ibu jika mau pukul saya, pukul saja. Kalau mau bunuh, bunuh saja. Tapi yang Bapak dan Ibu perlu tahu, walaupun saya dipukul atau dibunuh saya tetap akan menyanyikan lagu tersebut." Seluruh kerumunan menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci. Kemudian dia melanjutkan, "Sudahlah... . Bapak, Ibu tidak perlu marah-marah lagi. Sini.. saya doakan saja Bapak-Ibu."

Dan apa yang terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu oleh anak ini. Banyak yang tiba-tiba menangis dan akhirnya mau menerima Tuhan. Saya yang sedari tadi menyaksikan hal tersebut, kemudian pergi meninggalkan kerumunan tsb. Saya melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet krn kejadian tersebut hingga mikrolet melaju dengan sangat lambat. Sopir mikroletnya bertanya, "Ada apa sih Pak? Koq banyak kerumunan?" Saya jawab "O.... Itu ada banyak orang didoakan oleh anak kecil."

Di saat mikrolet melaju dengan sangat pelan, tiba-tiba anak kecil pengamen itu naik mikrolet yang sama dengan saya. Saya kemudian bertanya, "Dik, kamu nggak takut dengan orang-orang itu?"

Jawabnya, "Buat apa saya takut? Roh yang ada dalam diri saya lebih besar dari roh apapun di dunia ini", tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan. Lanjutnya, "Bapak mau saya doakan?"

Saya terperanjat, "Kamu mau doakan saya?"

Jawabnya, "Ya kalau Bapak mau."

Saya menjawab, "Baiklah. Kamu boleh doakan saya."

Doanya, "Tuhan berkati Bapak ini. Berkati dan urapi Bapak ini jika sore nanti dia akan ada pelayanan Youth."

Sampai di situ, saya tidak bisa menahan air mata yang deras mengalir. Saya tidak peduli lagi dengan penumpang lain yang mungkin menonton kejadian tersebut. Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yang berbicara pada anak ini, dari mana dia tahu saya akan ada pelayanan Youth sore ini.

Kesaksian ditutup sampai di situ dan dengan satu kesimpulan, jika kita mau, Tuhan bisa pakai kita lebih lagi. Bukan kemampuan tapi kemauan yang Tuhan kehendaki.

~ kesaksian oleh Pdt. Wisnu
Tuhan memberkati.

Henry Surentu, Aktor Laga Yang Dilepaskan Dari Dosa Masa Lalu

Pesona Henry seperti magnet yang menyihir para gadis untuk melakukan hal-hal yang asusila. Henry sangat menikmati petualangan liarnya bahkan dengan mudahnya dia melepas keperjakaannya kepada pekerja seks.

Namun bukan hanya pelacur yang dia tiduri bahkan pacarnya pun ditiduri hingga hamil. Henri mengugurkan kandungan pacarnya sebanyak dua kali dengan dua orang yang berbeda, alasannya belum siap menikah dan ingin mendahulukan karir lebih dulu.

Kemampuannya bersandiwara di depan banyak orang semakin membuat dia yakin akan masuk ke dunia artis. Sebuah kesempatan pun datang.

“Saya sudah pakai jas. Exciting, kan baru pertama kali padahal hanya menjadi seorang figuran saja,” kenang Henry.

Namun saat impian itu sudah ada di depan mata, sebuah kejadian yang tak pernah terbayangkan terjadi. Tiba di lokasi syuting Henry dimarahi dan diusir dari sana.

“Waktu itu saya bilang kalau suatu saat saya akan menjadi pemeran utama,” kisahnya.

Kata-kata itu bukanlah isapan jempol. Dengan perjuangan yang panjang, Henry berusaha membuktikan ucapannya bahkan dengan cara yang tidak wajar. Sebagai foto model, dia terjerat berhubungan dengan seorang sponsor yang adalah penyuka sesama jenis. Dia dijanjikan akan segera menjadi orang top. Usaha itu membuahkan hasil, sebuah tawaran yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang.

“Rasanya seperti mau loncat karena akhirnya dapat peran utama. Akhirnya saya berangkat ke Hongkong. Setelah film drama, saya main film aktion,” kisah Henry.

Ketenaran telah menyihir mata Henry seperti kacang lupa kulitnya, ia meninggalkan sang sponsor. Sehingga dia marah besar. Demi menunjang karirnya, Henry pun rela menjadi budak pemuas seks tante-tante kesepian. Seorang teman menyarankan kalau dia ingin top, dia harus mengaet tante-tante untuk mendapatkan pakaian secara gratis dan mobil yang bagus.

Nama Henry meroket cepat lewat beberapa film yang dia bintangi. Dunia seakan berada dalam genggamannya.

“Itu kan tujuannya untuk memuaskan, pertama kali kesenangan, tenar, dipuja-puja. Itulah yang saya cari pada waktu itu. Karena masa kecil saya sangat susah. Bahkan sebelum top, saya pernah dilecehkan perempuan karena orang susah. Ini salah satu pemicu, nanti lihat perempuan yang akan kejar-kejar saya, bukan saya yang kejar perempuan,” kata Henry.

Di masa keemasannya, Henry bertemu dengan gadis baik-baik, yang kemudian ia nikahi. Itu pun karena desak orang tuanya.

“Sebenarnya sama dia jujur saja waktu itu, namanya masih bajingan, ya, tujuannya suatu saat saya akan tidur sama kamu,” kata Henry.

Demi mengambil hati istri dan mertuanya, Henry pun berjanji meninggalkan dunia keartisannya. Tapi janji tinggallah janji, setelah satu setengah tahun pernikahannya, diam-diam Henri kembali ke dunia lamanya.

“Wah, saya benar-benar kaget sekali waktu dia bilang syuting. Pada waktu syuting di sana, hati saya tidak tenang, campur aduk perasaan saya pada saat itu, ” ungkap Heidy, istri Henry.

Namun Henry berjanji hanya akan main di satu film itu saja. Tetapi lagi-lagi janji tinggal janji karena Henry mendapatkan tawaran lagi. Dan Henry mulai lupa diri, gairahnya kembali bergejolak ketika melihat wanita muda dan cantik. Namun gelagat aneh dan kebusukan Henry akhirnya menimbulkan kecurigaan. Heidy pun nekat menanyai suaminya.

“Tanggapan dia atau perkataan dia yang saya masih ingat. Dia katakan, ’Ya sudahlah, kamukan sudah menjadi istri saya. Jadi saya merasa apakah saya hanya sebagai status saja, istri. Hingga saya merasakan sebagai istri saya tidak berharga,” kata Heidy.

Bukan hanya Hedi yang merasa sakit, anak-anaknya pun tak luput dari kekerasan Henry. Jika anak melakukan kesalahan sedikit saja, Henry langsung menghajarnya sampai benar-benar kapok dan bertobat. Henry akan tetap menghajar anaknya meskipun mereka sudah minta ampun. Tangisan sang anak dan jeritan Heidy tak sanggup menghentikan kekejaman Henry. Dihajarnya anaknya di dalam kamar hingga berdarah-darah. Sementara Heidy berusaha mendobrak pintu karena pintu dikunci dari dalam. Tapi usahanya sia-sia.

“Bekas tangannya itu kelihatan sekali dan mulai agak bengkak. Dengan darah dagingnya saja dia bisa seperti itu, saya tidak mengerti,“ ungkap Heidy.

“Jujur saya ketika kecil saya juga dihajar sama orang tua. Saya pikir pola itu bisa saya terapkan juga kepada anak saya,” kata Henry.

Entah sampai kapan Heidy harus bertahan menghadapi tabiat buruk suaminya. Keputusasaan mulai merasuk bathinnya

“Saya ingin sekali berdoa tetapi saya tidak ingin mengganggu tidur suami saya. Akhirnya saya memilih meja mesin jahit, saya ambil selimut, saya tutupi dan saya taruh lampu di dalam,” kisah Heidy.

Di bawah tempat yang sempit itulah, Heidy menjerit kepada Tuhan, “Tuhan aku mencintai Engkau, tapi saya tidak tahan lagi seperti ini. ternyata laki-laki yang Kau berikan kepada saya tidak pernah memberikan kebahagiaan selama 20 tahunan. Saat saya serahkan kepada Tuhan, saya letakkan di bawah kakinya Tuhan bertindak,” kisah Heidy.

Pada saat itu, Heidy seperti mendapatkan kekuatan baru untuk bisa bertahan. Bersama kedua buah hatinya, dia terus mendoakan suaminya.

“Saya tahu apa yang Tuhan buat pasti baik. Ini menjadi sebuah perenungan bagi saya. Saya juga percaya bahwa suami saya itu sesungguhnya dalam hatinya adalah orang yang sangat baik, sangat mempedulikan keluarga tapi ada yang menghalanginya untuk bisa keluar dari lingkupan itu,” ungkap Heidy.

Namun keadaan terlihat tidak berubah sedikit pun, sampai sebuah undangan memaksa Henry untuk mengikuti sebuah pertemuan. Sepanjang perjalanan ke pertemuan itu, Henry tak henti-hentinya mengomel apalagi ketika sampai di tempat tidak mendapatkan parkiran. Henry mulai marah-marah lagi namun akhirnya mereka mendapatkan tempat parkir. Dengan berat hati, Henry akhirnya masuk ke tempat pertemuan itu.

Namun saat dia duduk diam, perkataan seorang pembicara mulai mengusik nuraninya.

“Dia bilang kita harus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Perzinahan, percabulan harus kamu tolak semua, harus kamu buang dari hidup kamu. Karena kalau tidak kamu tidak akan sampai kepada tempat tujuan. Tuhan menghendaki supaya kita masuk surga, tetapi kalau kita tetap hidup dalam perzinahan, percabulan, dan hidup tidak taat maka kita tidak mendapat bagian, sesuai dengan firman Tuhan,“ kenang Henry.

Pada saat mendengar kata-kata itu, Henry langsung kaget. Tiba-tiba Henry merasa seperti ada sesuatu yang mendobrak hatinya. Ada rasa ngeri jika dia tidak bertobat. Dan tanpa disadari Henry, air matanya mulai berlinang namun dia berusaha menutupi supaya istrinya tidak tahu.

“Saya merasa bersalah kepada Tuhan karena telah mempermainkan Tuhan selama ini dan saya melakukan pengakuan. Saya merasa jijik dan tidak layak di hadapan Tuhan atas apa yang sudah saya lakukan. Setelah melakukan pengakuan, saya benar-benar merasa lega,” ungkap Henry.

Hari itu adalah titik balik dan awal perubahan hidup Henry. Bahkan dengan berani, Henry mengakui semua kejahatan yang pernah dia lakukan kepada istrinya. Henry menceritakan perselingkuhan yang pernah dia lakukan dengan orang yang dikenal istrinya. Henry melihat istrinya begitu, dia benar-benar sakit hati. Sementar Henry hanya diam saja sampai istrinya bisa menerimanya.

“Memang tidak mudah bagi saya namun saya mau menjalaninya karena ini sudah menjadi satu tekad saya untuk tetap ada dalam jalurnya Tuhan,” kata Henry.

“Saya tahu saya harus mengampuni dia dengan tulus dan murni tetapi yang menghibur saya bahwa dia mau jujur dia mau mengakui dan itu harus saya hargai. Banyak sekali perubahannya. Lebih sabar dan bisa mengendalikan emosinya, tidak cepat berpikir secara negatif,” ungkap Heidy.

“Tuhan Yesus itu bagi saya sangat luar biasa. Dia tidak peduli dosa kita sebesar apa, tapi yang Dia peduli adalah ketika kita bertobat, kita mengakui segala dosa kita, kita merendahkan diri di hadapan dia,” kata Henry menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan pada tanggal 13 Mei 2010 di O’Channel)

Sumber Kesaksian:

Henry Surentu & Heidy Stijns

Share
Tweet
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? I

KEBIJAKAN SI PEMOTONG KAYU

Suatu waktu, ada seorang tua yang tinggal disebuah desa kecil. Meskipun dia miskin, semua orang didesa itu iri hati padanya, karena dia memiliki seekor kuda putih yang cantik. Bahkan raja-pun menginginkan harta miliknya itu. Kuda seperti itu tidak pernah ada sebelumnya - sedemikian cantik, gagah, kuat.

Orang-orang menawarkan harga yang sangat tinggi bagi kuda itu, tetapi orang tua itu selalu menolak. "Kuda ini bukan kuda bagiku," dia berkata pada mereka. "Dia sebuah pribadi, bagaimana kalian menjual suatu pribadi? Dia adalah sahabat, bukan barang milikku. Bagaimana kalian dapat menjual seorang sahabat?" Orang tua ini miskin, dan godaan begitu kuat. Tetapi dia tidak pernah mejual kudanya.

Suatu pagi, dia menemukan bahwa kuda itu tidak ada dikandangnya. Seluruh penduduk desa datang kepadanya. "Kamu si tua bodoh," kata mereka, "kami berkata bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami telah mengingatkan engkau bahwa engkau akan dirampok. Engkau begitu miskin, bagaimana engkau dapat berharap untuk melindungi kuda yang sedemikian berharga itu? Lebih baik dulu itu engkau menjualnya. Engkau akan mendapatkan harga berapapun yang engkau mau. Tidak ada harga yang tertalu tinggi. Sekarang kuda itu telah hilang,dan engkau dikutuk dengan ketidak beruntungan."

Orang ta itu menjawab, "Jangan terlalu cepat berkata. Katakan saja bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Itu semua yang kita tahu; selebihnya hanya dugaan. Aku dikutuk atau tidak, bagaimana kalian tahu? Bagaimana kalian dapat menilai hal itu?"

Orang-orang itu mebantahnya. "Jangan menganggap kami bodoh! Kami mungkin bukan filsuf, tapi disini tdaik diperlukan filsuf. Kenyataan bahwa kudamu hilang adalah sebuah kutukan."

Orang tua itu berkata lagi. "Yang aku tahu bahwa kadang itu kosong, dan kudanya hilang. Selebihnya aku tidak tahu. Apakah ini kutukan atau rahmat, aku tidak dapat mengatakannya. Semua yang kita lihat hanya potongan kejadian. Siapa yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya?"

Penduduk desa itu tertawa. Mereka berpikir bahwa orang tua itu telah gila. Mereka selalu berpikir bahwa dia bodoh; karena jika tidak, dia pasti telah menjaul kudanya dan hidup dari uang hasil penjualan kuda itu. Tetapi, sebaliknya, dia hanya pecari kayu yang miskin, orang tua yang mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya. Dia hidup dalam penderitaan kemiskinan. Sekarang terbukti bahwa dia orang tua yang benar-benar bodoh.

Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Dia tidak dicuri; dia hanya lari kehutan. Tidak saja dia kembali, tetapi dia membawa 12 ekor kuda liar lain bersamanya. Sekali lagi penduduk desa mengunjungi orang tua itu dan berkata, "Orang tua, mungkin engkau benar dan kami salah. Apa yang kami pikir sebagai kutukan ternyata sebuah rahmat. Maafkanlah kami."

Orang tua itu menjawab, "Sekali lagi, kalian terlalu jauh. Katakan saja kuda itu kembali. Sebutkan saja 12 ekor kuda liar datang bersamanya, tapi jangan menduga-duga. Bagaimana kalian tahu ini sebuah rahmat atau bukan? Kalian hanya melihat potongan kejadian. Kalian hana membaca satu halaman buku. Dapatkah kalian menilai isi ku itu? Kalain hanya membaca suatu kata dari suatu kalimat, dapatkan kalian menilai kalimat itu?"

"Hidup begitu luas, tapi kalian menyimpulkan seluruh kehidupan dengan satu halaman atau satu kata saja. Semua yang kalian miliki hanya potongan kejadian! Jangan katakan ini sebuah rahmat. Tak seorang pun tahu. Aku puas dengan apa yang aku ketahui. Aku tidak peduli dengan apa yang aku tidak tahu."

"Mungkin orang tua ini benar," mereka berkata satu pada lainnya. Mereka tidak berkata-kata lagi. Tapi dalam lubuk hati mereka, mereka tahu orang tua ini salah. Mereka tahu itu sebuah rahmat. 12 kuda liar kembali bersama kuda putih itu. Hanay dengan sedikit usaha, kuda-kuda itu dapat dilatih dan dijual untuk mendapatkan uang yang banyak.

Orang tua itu punya anak lelaki, satu-satunya anaknya. Anak muda ini mulai melatih kuda-kuda itu. Sesudah beberapa hari, dia jatuh dari salah satu kuda itu, dan mematahkan kedua kakinya. Sekali lagi penduduk desa mengunjungi orang tua itu dan menyampaikan pendapat mereka.

"Engkau benar," mereka berkata. "Engkau membuktikan bahwa engkau benar. Ke 12 kuda itu bukan rahmat, melainkan kutukan. Anakmu satu-satunya mematahkan kedua kakinya, dan sekarang dalam usia tuamu engkau tidak memmiliki siapapun untuk menolongmu. Engkau menjadi lebih miskin sekarang."

Orang tua itu berkata lagi. "Kalian terobsesi dengan kesimpulan. Jangan terlalau jauh. Katakan saja anakku patah kakinya. Siapa yang tahu itu sebuah rahmat atau kutukan? Tak seorangpun. Kita hanya memiliki potongan kejadian. Hidup datang dalam potongan-potongan."

Beberapa minggu kemudian, negeri itu berperang dengan negeri tetangganya. Semua orang muda dari desa itu diminta bergabung dengan militer. Hanya anak orang tua itu yang tidak, karena dia patah kakinya. Sekali lagi penduduk desa mengunjungi orang tua itu dan menangis dan berteriak karena anak-anak mereka telah diambil militer. Sedikit kemungkinan bagi mereka untuk kembali hidup-hidup. Musuh begitu kuat, dan mereka akan kalah dalam perang itu. Mereka tidak akan pernah melihat anak-anak mereka kembali.

"Engkau benar, orang tua," mereka menangis. "Tuhan tahu negkau benar. Hal ini membuktikannya. kecelakaan anakmu adalah sebuah rahmat. Kakinay patah, tetapi dia ada bersamamu. Anak-anak kami telah pergi untuk selamanya."

Orang tua itu berkata lagi. "Mustahil berbicara dengan kalian. Kalain selalu menarik kesimpulan. Tak seorangpun tahu. Katakan saja: Anak kalian pergi berperang, anakku tidak. Tak seorangpun tahu apakah itu sebuah rahmat atau kutukan. Tak seorangpun cukup bijak untuk tahu. Hanya TUHAN yang tahu."


Orang tua itu benar. Kita hanay memiliki potongan-potongan kejadian. Kesulitan dan hal-hal menakutkan dalam kehidupan hanya satu halaman dari buku besar kehidupan. Kita harus hati-hati dalam menarik kesmpulan. Kita harus menunggu penilaian kita atas badai kehidupan hingga kita mengetahui seluruh ceritanya.

Saya tidak tahu dimana pencari kayu ini mendapatkan kebijaksanaannya. Mungkin dari seorang tukang kayu lain di Galilea, yang mengatakan:

"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." MATIUS 6:34

DIA pasti tahu. DIA penulis kisah kita. Dan DIA telah menuliskan bab terakhirnya.


Dari: In the Eye of the Storm, Hak cipta Thomas Nelson, 1997
Max Lucado

Copas notes Bpk. Ruben Kusnadi

Kisah si Anne yang menyentuh

Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women"
karangan Karen Kingsbury.

Inti ceritanya kira-kira sbb :

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil,Sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.

Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan,dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba.

Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya. Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak Menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya.

"Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya.

Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini.

Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.

Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?

Jauh sebelum bayi mereka lahir,pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan.

Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNyasendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan Tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam
hidupnya.

Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.

Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka...

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan.

Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.

Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan Tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6jam,tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :
1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun.
Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.

2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.

3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka,mereka akan menuju surga".

Rencana Tuhan indah pada waktunya

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)

Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... " (Pengkotbah 3:11)

Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu.

Kisah Wilma Rudolph

Wilma Rudolph, lahir dari keluarga yg sangat miskin 23 Juni 1940, di-Tennesee, USA. Anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya hanya seorang porter KA / kuli angkut barang & ibunya hanya tukang masak & cuci baju tetangga. Hidup mereka benar2 miskin.

Saat usia 4 tahun, ia menderita radang paru2 & demam tinggi yg menyebabkan kakinya lumpuh karena polio. Orgtuanya tak mampu membeli obat karena waktu itu Amerika masih ada rasiaiisme yg membuat org2 kulit hitam mendapatkan perlakuan buruk dlm kesehatan & pendidikan. Akhirnya, la harus menggunakan kruk/penyangga & dokter menyatakan bahwa kakinya akan lumpuh selamanya. Tetapi ibunya terus berdoa pd TUHAN & memberi keyakinan pd Wilma bahwa ia pasti normal kembali. Di-saat yg buruk, kakinya yg lumpuh semakin mengecil & hanya terjuntai ke-bawah tak bereaksi apapun. Namun Wilma terus mengucapkan kata2 iman & berkata "Aku akan menjadi wanita tercepat di-dunia di-lintasan lari." & ia terus mencoba berdiri, walau sdh ribuan kali ia mencoba & jatuh. Ia tak menyerah.

Pada usia 9 tahun, ia nekat melanggar nasehat dokter & membuang tongkatnya & melakukan langkah pertama yg menurut dokter2 takkan pernah dapat dilakukannya. Selama 3 tahun ia terus mencoba melangkah, berjalan & berlari. Pada usia 13 tahun ia mengikuti lomba lari pertama kalinya & menjadi peserta satu2nya yg berkaki tak sempurna. Ia kalah. Tapi Wilma terus melaju. Ia terus bertanding di-ratusan lomba & mengalami ratusan kekalahan. Hingga suatu hari ia berhasil menang lomba lari dlm satu kejuaraan Provinsi yg membuatnya berhasil meraih beasiswa di-Tennesee State University & mempertemukannya dgn seorang pelatih atletik bernama Ed Temple.

Wilma berkata pd Ed "Saya ingin menjadi wanita tercepat di-lintasan atletik dunia." Dibawah bimbingan Ed, Wilma terus berlatih siang malam, mengatasi berbagai rintangan, bertanding dalam ratusan lomba & terus melaju hingga akhirnya Sejarah mencatat, pada Olimpiade tahun 1960, Wilma Glodean Rudolph, Seorang wanita kulit hitam pertama yg pernah menderita polio & lumpuh, akhirnya menjadi juara Olimpiade & memenangkan 3 medali emas di-lintasan lari 100 meter, 200 meter & estafet 400 meter & menjadi wanita tercepatdi-dunia di-lintasan lari.

JanjiMu seperti fajar ( Story behind the song )

"JanjiMu s'perti fajar pagi hari....
yang tiada pernah terlambat bersinar....
cintaMu s'perti sungai yang mengalir....
dan kutahu betapa dalam kasihMu.........."

Demikian lirik dari reff lagu "JanjiMu Seperti Fajar".
Hampir semua umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja bisa menyanyikannya. Saya ingat, suatu kali dalam pelayanan kunjungan ke Rumah Sakit, kami menyanyikan lagu-lagu penghiburan dari kamar ke kamar, untuk menguatkan dan memberi pengharapan kepada pasien-pasien yang sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.

Ada seorang pasien yang meminta lagu JanjiMu Seperti Fajar dinyanyikan. Pasien ini menderita kanker stadium lanjut dan sudah sangat lemah. Kerabat keluarga yang dikasihi mengelilinginya, dan bersama-sama kami menyanyikan lagu ini. Tak terasa airmata menetes. Rasa haru yang dalam begitu kuat menguasai kami, dan kasih Bapa terasa dicurahkan atas pasien itu.

Teman-teman juga pasti mengalaminya saat menyanyikan lagu ini. Ada kekuatan baru yang dilimpahkan ke atas setiap yang menyanyikannya. Yang jelas...banyak orang diberkati, tapi nggak banyak yang tahu siapa penulis lagu ini. Penasaran ???

Untuk itu, saya sengaja meminta kepada songwriter, Afen, untuk menuliskan story behind the song. Apa yang dialaminya, sehingga lagu yang sangat powerful ini tercipta. Original lho. From the deepest heart of songwriter "JanjiMu Seperti Fajar".......

Nama saya Afen Hardianto.
Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun. Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya ditentang.

Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami. Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul.

Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya.

Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester untuk saya. Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 : “jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan, apalagi hati seorang Afen”

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya. Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis.

Saya berkata kepada Tuhan :
“ Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?”
Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : "JanjiMu Seperti Fajar", dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi. Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu. Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya.

Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga. Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya. Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya. Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara premature tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat. Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku.

Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :
Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,
suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,
suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,
semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di pihakku.

Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu JanjiMu Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati.
(from Afen Hardianto)

....wow...sungguh testimony yang mengharu biru.
Teman-teman pasti lebih dikuatkan lagi ya. Nggak pernah menyesal ikut Yesus, karena di dalam Yesus nggak ada tuh yang namanya dead end. Selalu ada jalan keluar. Selalu ada pengharapan yang baru. Pengharapan yang tidak pernah sia-sia. Kalau Afen (especially his wife) mengalami jalan keluar, kita juga akan mengalami jalan keluar. Because our destiny is being more than a conquerer !!!
Selamat ber juang !!!

LUKA AKIBAT PENGKHIANATAN

LUKA AKIBAT PENGKHIANATAN »
Dari: Merry M H Languju
Kepada: Anggota CHRISTIANS GROUP
Waktu: Kemarin jam 16:32
Pesan:
Bacaan: Mazmur 41:5-14
Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, ...
telah mengangkat tumitnya terhadap aku.-
Mazmur 41:10
Kita masih bisa tahan seandainya ditipu dan
diperlakukan secara licik oleh musuh.
Kita masih bisa sabar dengan berita miring
tentang kita akibat iri hati dan fitnah.
Kita masih bisa tersenyum seandainya
harus berhadapan dengan si gunung berapi
yang meledak dalam kemarahan tanpa alasan.
Meski jengkel, kita masih bisa menahan diri
dengan perlakuan tidak adil yang kita terima.
Kita masih bisa bersabar dengan semuanya itu.
Namun soal pengkhianatan atau
pemberontakan yang dilakukan oleh orang
yang begitu dekat dengan kita?
Ini hal yang paling menyakitkan!
Bisa membayangkan seandainya orang yang
kita percayai, atau orang yang sudah
begitu dekat dengan kita melakukan
pengkhianatan yang berujung pada pemberontakan?
Sakit, itu pasti. Rasa kecewa, tak bisa disangkal lagi.
Geram, yah... itu perasaan yang bisa dimaklumi.
Memang tidak ada yang lebih menyebalkan selain
pengkhianatan dan pemberontakan.
Mengapa? Karena pengkhianatan dan pemberontakan selalu
dilakukan oleh orang yang dekat dengan kita.
Tanyakan kepada Simson yang cintanya dikhianati Delila.
Tanyakan kepada Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudaranya.
Tanyakan kepada Uzia, yang dikhianati oleh Daud, rajanya sendiri.
Pengkhianatan demi menutupi skandalnya dengan Batsyeba.
Tanyakan kepada Daud yang dikhianati oleh Absalom, anaknya sendiri.
Tanyakan kepada Yesus yang dikhianati oleh Yudas dengan ciuman.
Tak ada yang menyangkal bahwa pengkhianatan meninggalkan sakit dan
luka yang mendalam.
Kita pernah mengalaminya, dan sampai sekarang luka itu belum mengering.
Tak bisa dipungkiri, bahwa terkadang
terbersit sebuah keinginan untuk melakukan aksi balas.
Biar impas dan setimpal dengan luka yang kita rasa.
Rasanya kita perlu belajar dari Yesus soal mengatasi pengkhianatan ini.
Tidak ada obat yang lebih mujarab untuk mengatasi luka
akibat pengkhianatan selain kasih.
Bukankah kita tahu bahwa Yesus sudah mengampuni pengkhianatan Yudas
bahkan jauh sebelum murid yang satu ini menjual Dia?
Kalau sampai hari ini luka hati kita masih menganga akibat
pengkhianatan, tak ada pilihan lain kecuali kita mau mengasihi dan
melepaskan pengampunan bagi orang yang telah mengkhianati kita.
Kasih adalah jawaban.
Lepaskan pengampunan bagi orang yang telah mengkhianati kita,
karena itu juga berguna bagi diri kita sendiri sendiri, karena kita
tidak akan membawa beban itu berhari-hari, dan rasa damai dan
sukacita akan mengalir dalam hidup kita jika kita belajar untuk
mengampuni orang lain,
sama seperti Yesus yang sudah mengampuni kita semua.
(Sbr : R H Spirit)

Tuhan Yesus
memberkati kita semua.
amin
Salam Kasih,

Mengasihi disaat yang tepat

Robertson MC Quilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai Rektor di Universitas Internasional Columbia dengan alasan ingin merawat istrinya, Muriel, yang sakit Alzheimer, yaitu gangguan fungsi otak.

Muriel sudah seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dengan tangannya sendiri, karena Muriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya.

Namun pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel dan di luar kesadaran Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri, maka Robertson tiba-tiba kehilangan kendali emosinya. Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya.

Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, "Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah memukulnya karena marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya, saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan,"

Lalu tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.

Pada tanggal 14 Februari 1995, Robertson dan Muriel, memasuki hari istimewa karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Dan pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel dan pada malam harinya menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, "Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin!"

Pagi harinya, ketika Robetson berolah-raga dengan menggunakan sepeda statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel yang tidak pernah berbicara memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, "Sayangku.... sayangku...", Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu.

"Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?" tanya Muriel.

Setelah melihat anggukan dan senyum di wajah Robetson, Muriel berbisik, "Aku bahagia!" Dan ternyata itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.

Memelihara dan membahagiakan orang-orang yang sudah memberi arti dalam hidup kita adalah suatu ibadah di hadapan Tuhan. Mengurus suami atau istri yang sudah tak berdaya adalah suatu perbuatan yang mulia. Mengurus ayah, ibu atau mertua adalah tugas seorang anak ataupun menantu. Mengurus kakek atau nenek yang sudah renta dan pikun juga adalah tanggung jawab para cucu. Jangan abaikan mereka yang telah renta, apalagi ketika mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Peliharalah mereka dengan kesabaran dan penuh kasih.

Dibalik lagu SENTUH HATIKU

Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh Maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.

Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..

waktu pun berlalu...

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."

Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..

Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.. ^^

Apa Yang Dulu Kubanggakan, Sekarang Kebodohan Bagiku



Nyali besar yang dia miliki, merupakan teror bagi lawan-lawannya. Ambisinya untuk diakui, membuat Jakaria bertahan di dunia keras. “Waktu saya masih muda itu, saya ingin menunjukkan siapa diri saya agar orang-orang segan terhadap saya. Boleh dikatakan waktu itu saya cari nama. Misi saya adalah menjatuhkan orang-orang yang punya nama besar. Sampai dimana sih kekuatan dia? Dan kalau saya pribadi belum jajal itu orang, saya tidak percaya dengan kekuatannya.” Kata Jakaria mengisahkan masa lalunya.

Tekad itulah yang membuat Jakaria berani memimpin suatu geng untuk berperang dengan geng lain. Daerah tempat tinggal Jakaria merupakan daerah yang sering mengalami perang antar geng. Malam itu, ada suatu geng yang ingin menguasai geng Jakaria dan hal ini sudah diketahui oleh geng Jakaria dan malah sengaja menunggu geng lawan datang.

Akhirnya, setelah ditunggu sampai jam 1 pagi geng lawan tidak datang, geng Jakaria malah menuju ke tempat geng lawan bermarkas. Waktu itu, Jakaria sebagai pemimpin yang berada di depan berhadapan dengan pemimpin geng lawan.

Senjata Jakaria yang memang lebih panjang dari lawan diarahkan ke lawan setelah lawan menantang, “Siapa yang berani melawan gua?”

“Pokoknya waktu itu kayak film Mandarin. Semua senjata tajam kita gunakan dan perang itu memang muka ketemu muka.” Akibatnya, sebagian besar teman Jakaria mengalami luka parah dan bersimbah darah. Hal ini seperti mencoreng muka Jakaria. Keesokan harinya geng Jakaria sepakat untuk menyerang kembali. Kali ini, banyak anggota lawan yang kena bantai, banyak yang sekarat. Mereka merayakannya dengan minum-minum. Belum lama mereka berpesta pora merayakan kemenangan, tiba-tiba datanglah aparat keamanan.

“Siapa yang namanya Jakaria?” tanya aparat keamanan tersebut.

“Saya Pak” kata Jakaria waktu itu sambil mabuk-mabukan.

“Oh kamu ya, kamu yang tanggung jawab. Kamu harus ikut” kata aparat langsung menarik Jakaria. Namun, berkat bantuan orangtua temannya, Jakaria akhirnya dapat meloloskan diri dan menjadi buronan.

Walaupun menjadi buronan, Jakaria tidak takut keluar. Biasanya setelah berpesta pora, Jakaria dan teman-temannya mengadakan operasi “Jalan” yang berarti mencuri atau mengambil benda apapun.

Suatu hari, ketika Jakaria dan temannya sedang ‘jalan’, teman Jakaria kepergok. Temannya ini melarikan diri dan dikejar seorang warga. Jakaria yang menunggu di luar menghampirinya, sambil memegang golok waktu itu. Mereka menghampiri warga yang memergoki temannya tersebut.

Warga yang juga membawa golok sambil mengejar teman Jakaria berhadapan dengan Jakaria. Golok yang dibawa warga jatuh dan akhirnya dia melarikan diri masuk ke rumahnya. Jakaria mengejar dia dan saat dia terjatuh, Jakaria kemudian membacoknya membabi buta. Jakaria kemudian ditarik oleh temannya waktu itu, kalau tidak sang korban bisa meninggal. Namun, akibat perbuatan Jakaria, korbannya menjadi cacat seumur hidup. Jakaria pun harus mendekam di penjara.

Setelah selesai menjalani masa hukuman, Jakaria bukannya bertobat namun makin merajalela. Bagaikan menabur angin dan menuai badai, malapetaka menghampiri Jakaria. Pada waktu dia dan teman-temannya sedang duduk-duduk di warung, ada musuh yang datang. Jakaria yang tahu ada musuh, malah cuek saja. Sampai akhirnya, dia dibacok oleh si musuh tersebut. luka tusukan tidak membuatnya diam malah semakin memanas. Dia mengejar musuh tersebut.

Akhirnya, Jakaria kembali diciduk aparat karena ketahuan membawa senjata tajam. Di tangan aparat tersebut terdapat informasi mengenai berbagai macam tindakan kejahatan yang pernah dilakukan Jakaria.

Jakaria diminta untuk mengakui kejahatan yang dia lakukan, namun dia tetap bilang “Tidak” pada aparat tersebut. Muak dengan kebebalan Jakaria, pihak aparat pun terpaksa melakukan cara yang sadis. Mereka menyetrum Jakaria dengan menggunakan alat yang dipakai dari jaman Jepang dulu. Kali ini, ketika Jakaria masih menyangkal kejahatannya, dia disetrum.

Pada saat itu, saking sakitnya Jakaria sampai melompat dua meter dan berteriak-teriak. ”Tobaaaaaat, tolong Tuhan…ampunnnnn, tobat Tuhan.” Namun, semua itu hanyalah di bibir saja. Pertobatan yang dia ucapkan hanyalah kebohongan belaka. Setelah menjalani hukuman, lagi-lagi Jakaria ke kehidupan lamanya. Terus menerus, keinginan jahat itu ada dalam dirinya.

Bahkan, ketika dia sudah menikah, sang istri ikut menjadi ‘mangsa’ Jakaria. “Saya kalau jengkel sama istri, sudah sama kayak musuh saya. Saya aniaya dia kayak bukan orang saja. Sampai lebam, sampai hancur, sampai ga berbentuk gitu mukanya. Bukan 1x 2x kejadiannya.”

“Tiap dia mabuk pasti saya kena,” ungkap istri Jakaria, Niken. “Pokoknya kalau dia habis berantem di luar, saya pasti kena pukul juga.”

Kejadian yang paling tragis terjadi pada waktu menjelang tahun baru 2007. Waktu itu, Jakaria bersama geng mabuk-mabukan. Jakaria menari-nari dengan penyanyi, yang mengakibatkan istrinya ngedumel.

Hal ini membuat Jakaria emosi. Dia membawa istrinya pulang dan mulai melayangkan jurus-jurusnya kepada sang istri. “Saya ditendang, dipukul, ditampar sampai muka saya tidak berbentuk, kayak bukan orang lagi.”

Akhirnya Niken tidak kuat, dia ingin cerai. Keesokan harinya Jakaria malah bertanya kepada istrinya kenapa mukanya sampai begitu.

“Elu yang mukulin gua sampai begini, lu bilang ga tau apa-apa. Lu ceraiin gua aja daripada gua terus jadi tempat pukulan elu…Nyenengin belum, apa lu belum tapi lu udah mukulin gua.” Kisah Niken kemudian.

Kali ini, perkataan dari sang istri menyadarkannya. Dengan berbagai cara, dia memohon agar sang istri membatalkan niatnya. Sang istri menganggap Jakaria orang yang baik sebenarnya. Dia sering berdoa, “Tuhan, tolong minuman itu dihilangkan…saya tahu dia baik orangnya…dia ga jahat seperti itu.”

Bertahun-tahun dia menjadi preman, akhirnya kembali dia dipenjara. Jakaria mulai merasakan jenuh. Pada waktu dia di penjara, dia diproses Tuhan, dia diberi pengertian oleh Tuhan, “ ‘Coba lu liat, apa lu ga malu? Usia lu udah segini, apa ga malu dengan anak? Anak-anak lu nanti dikatain bapaknya narapidana. Lu sih sanggup, tapi gimana dengan anak istri lu? Lu jangan egois…’ Coba bayangkan, saya diberikan pengertian jangan egois…” cerita Jakaria kemudian.

Mulai dari situ, kata-kata itu menjadi perenungan yang dalam buat Jakaria. Jakaria mulai ada kerinduan untuk berubah. Dia mulai berpuasa, mulai membaca firman. Tuhan meminta dia untuk menelepon istrinya, dan memohon ampun.

“Waktu itu saya telepon. Ini supaya doa gua ga terhalang, coba dah lu ampuni gua dah…sampai dia nangis.” Melalui telepon tersebut suami istri ini menangis. Bahkan Jakaria berkata bahwa dia akan melayani Tuhan bila sudah keluar dari penjara.

Jakaria membuktikan perkataannya. Kepribadiannya yang kasar dan keji kini berubah menjadi penyabar. Sejak tahun 2007 sampai sekarang, Jakaria tidak pernah lagi memaki-maki ataupun memukul istrinya.

“Dulu bangganya saya kalau merampok berhasil, mencuri berhasil, menganiaya orang berhasil, maling berhasil. Tapi setelah Tuhan proses saya, apa yang dulu menjadi kebanggaan bagi saya, sekarang saya anggap sebagai suatu kebodohan. Tanpa Yesus saya bukan siapa-siapa.” cerita Jakaria mengakhiri kisahnya. (Kisah ini ditayangkan 28 April 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Kisah Pencari Rejeki dari Kuburan Keramat

Di tengah derasnya perkembangan teknologi saat ini ternyata masih ada orang yang percaya pada kekuatan gaib. Salah satunya adalah pria yang bernama Akuh Wijaya ini, sejak kecil dia sudah berkenalan dengan kekuatan gaib.

"Waktu saya berumur delapan tahun, saya sakit muntaber. Paman saya seorang dukun atau orang pintar. Dia berusaha sampai bertapa selama tiga hari tiga malam untuk mendoakan saya. Lalu paman saya mengambil air dan mendoakan air itu kemudian diberikan pada saya. Setelah itu saya merasa badan saya lebih enak. Kemudian saya sembuh."

Tidak hanya pamannya, mamanya pun memberikan saran yang menyesatkan saat ia membutuhkan pekerjaan.

"Mama saya bilang kalau saya ingin berhasil, minta saja pada yang ada di kuburan itu. Bukan minta sama Tuhan, tapi sama yang di kuburan itu."

Tanpa ragu sedikit pun, bersama seorang saudaranya Akuh langsung mendatangi kuburan keramat itu.

"Saya bawa kemenyan, kopi pahit, kopi manis, telor dan makanan."

Di kuburan itu juru kunci menyerahkan Akuh pada roh yang ada di kuburan itu.

"Pada waktu dia berdoa, saya merasakan kaki saya tidak bergerak. Seperti ada yang menahan. Menurut juru kunci itu tandanya saya diterima oleh kuasa gelap di tempat itu."

Demi mendapatkan pekerjaan, Akuh rela melakukan ritual tidur di kuburan.

"Saya berani, tapi masih ada sedikit gentar. Tapi saya melakukannya rutin, jadi setiap malam Senin saya harus menginap di kuburan."

Dalam sekejab saja, akhirnya Akuh bisa mendapatkan pekerjaan. Tidak hanya itu, dia juga mendapatkan ilmu kesaktian.

"Saya dulu kalau ke Jakarta, berangkat kerja kalau naik bus kadang-kadang tidak pernah bayar. Jadi kalau saya naik bis, saya naik dari pertama di terminal sampai di Jakarta ngga pernah ditagih. Tapi orang-orang lain ditagih. Jadi kondektur itu ngga bisa ngeliat saya."

Selain memiliki ilmu untuk menghilang, Akuh tidak takut pada siapapun juga.

"Saya menghadapi orang, berapapun orang, saya tidak takut sedikitpun juga."

Suatu ketika ada segerombolan orang yang menantangnya berkelahi, ketika ditanya , "Loe anak mana?"

"Saya orang Bogor, saya ngga pernah takut sama siapapun juga. Kalau kamu berani ayo kita berantem.. Orang itu ngga berani, dan langsung diam."

Kebiasaan Akuh mendatangi kuburan keramat sudah mendarah daging. Bahkan sampai dia menikah. Namun anehnya, sebagai orang yang berilmu tinggi dia tidak tahan mendengar suara kakak perempuannya yang sedang menyanyikan lagu rohani.

"Akhirnya saya tidak tahan, saya tidak kuat, saya kesal, jengkel, timbul amarah, emosi, akhirnya saking keselnya saya lempar piring. Saya gebrak pintu kamarnya, saya jadi berantem dengan kakak saya. Akhirnya kakak saya bilang, ‘Kamu itu bertobat, kamu itu banyak setannya.' Saya bilang, ‘udah kamu jangan tinggal di rumah ini, kamu pergi aja dari rumah ini.'"

Tidak hanya itu, Akuh juga sangat ketakutan ketika anak dan istrinya sedang menyanyi lagu-lagu pujian.

"Saya takut, telinga saya seolah-olah tidak kuat mendengarkan lagu-lagu itu."

Istri Akuh, Marlina juga membenarkan cerita Akuh ini, "Jangan suka nyanyi-nyanyi lagu gituan! Katanya. Tapi saya mah lanjut aja. Saya ngga peduli dia sudah marah-marah kayak gitu."

Apa yang dialaminya ketika mendengarkan lagu puji-pujian yang dilantunkan istri, anak dan kakaknya membuat Akuh bertanya-tanya.

"Saya kan punya kekuatan, tapi kenapa kalau anak dan istri saya sedang pujian dan penyembahan saya kok takut? Sampai saya bertanya, ‘Siapa Tuhan Yesus ini?'"

Peristiwa itu sangat menghantui hari-harinya.

"Semakin hari saya semakin takut. Karena kalau orang yang memiliki ilmu kanuragan atau kesaktian itu umurnya pendek. Jadi saya merasa takut, kalau saya mati ini kemana?"

Rasa takut itu semakin bertambah besar yang membuat pekerjaannya terganggu.

"Akhirnya ketika saya putus asa, saya kuatir, saya kerja mulai timbul rasa kesel, jengkel,dan putus asa."

Di tengah keputusasaannya itu, Akuh berusaha datang ke kuburan keramat mencoba untuk mencari secercah harapan.

"Saya sempat ke sana tapi tidak sempat untuk tidur di sana."

Di kuburan itu, Akuh teringat perkataan temannya, "Kuh, kalau kamu punya masalah, datang kepada Tuhan Yesus. Tidak ada jalan lain, kamu harus bertobat."

"Hati saya merasa tidak damai, tidak ada sukacita. Gelisah terus."

Walau masih ada keraguan, tapi Akuh berangkat juga ke sebuah pertemuan ibadah untuk membuktikan perkataan temannya itu.

"Waktu saya berangkat kesana, saya hanya minta satu, mukjizat dari Tuhan Yesus. ‘Tuhan Yesus, kalau Engkau memang Tuhan, tunjukkanlah mukjizat.'"

Suatu kejadian supranatural terjadi dalam ibadah tersebut. Ketika Akuh akan didoakan, ada sebuah cahaya sangat terang menghampiri dirinya.

"Saya melihat seperti orang berdiri bercahaya sangat terang. Saya tidak tahan, silau sekali mata saya. Itu seperti laser yang menembus kepala saya sampai ke belakang."

Ketika didoakan oleh hamba Tuhan, tubuh Akuh terpental ke belakang. Pada saat itu, Akuh mengalami perjumpaan dengan Yesus dan dilepaskan dari kuasa-kuasa gelap yang mengikatnya.

"Akhirnya setelah saya melihat Tuhan Yesus menjamah saya, baru saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Disitulah saya baru bisa menangis, saya merasakan bisa sukacita, damai sejahtera yang belum pernah saya rasakan sebelumnya."

Saat ini Akuh sudah lepas dari kuburan keramat yang menyesatkan itu. Kini Akuh senang memuji dan menyembah Tuhan bahkan aktif mengajak anak istrinya memuji Tuhan bersamanya.

"Saya usahakan untuk mencari keselamatan, damai sejahtera, sukacita, ternyata hanya saya dapatkan di dalam Yesus Kristus," demikian tutur Akuh Wijaya menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 29 April 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian :
Akuh Wijaya

Ada Kesembuhan Bagi Mereka Yang Percaya Kepada Allah

Malam itu, Pradjarto dan Titik yang sedang menonton sebuah program di televisi dikagetkan oleh sebuah telepon yang berasal dari anaknya yang ada di Belanda.

"Anak saya memberitahukan kalau si Aas sakit, sakitnya bukan main-main. Sakitnya keras,” ujar Titik.

Aas adalah seseorang yang dikirim Titik dan Pradjarto ke Belanda untuk membantu Mia dan Heru, anak dan menantu yang baru dikarunai anak seorang putera.

“Disana baru seminggu, langsung sakit. Padahal dari sini sehat sekali, tidak ada masalah,” kata Pradjarto dengan wajah keheranan.

“Permulaan biasa aja, panas sedikit, panas sedikit lama-lama 3 hari dia sudah tidak bisa apa-apa. Ya, dalam keadaan seperti koma ya sehingga waktu dibawa ke rumah sakit di Belanda, udah langsung masuk di ICU dan diperiksa HB-nya hanya 3,” tambah Titik.

Beruntung bagi Aas, nyawanya tetap tertolong walaupun sebenarnya pihak dokter di Belanda bingung dengan virus yang diderita oleh Aas. Menurut mereka, virus ini belum pernah diketemukan di Belanda.

Dalam kebingungan dan kepanikannya, Pradjarto teringat akan program Solusi yang pernah ia tonton dan saat itu Pradjarto pun mencari program Solusi melalui tv kabel.

“Kebetulan saya coba setel-setel, dapat Solusi itu. Ada nomor teleponnya. Langsung saya telepon. Beberapa lama saya coba sms ke Solusi dan mendapat jawaban, ‘Jangan khawatir karena dia akan sembuh, tidak akan terjadi apa-apa'. Akhirnya saya agak tenang dan begitupun dengan istri saya” ujar Pradjarto.

Keesokkan harinya, Pradjarto dan Titik mendapat berita yang mengagetkan dari anaknya di Belanda. Kondisi Aas mulai membaik dan membaik. Hanya dalam waktu sepuluh hari, ia sudah bisa dibawa pulang ke rumah.

Tuhan Yesus mengalahkan Lucifer bag 3 selesai

Jumat, 30 Januari 2004.
Baptisan selam ini dipimpin oleh Pdt.Yesaya Pariadji, Pdt Josua Tumakaka, Pdt. Dolf M, para pekerja dan keluarga besar Ry yang berjumlah 15 orang. Kami yang menemani Ry dari rumah sebelum menjalani Baptisan Selam.Memulainya dengan berdoa. Ry sudah sangat muak dan marah kepada lucifer yang terus menerus mengganggu dan menyerang dirinya. Ry ingin melalui Baptisan Selam ini semuanya bisa diselesaikan dan dirinya, jiwanya, rohnya dan nyawanya secara 100% akan menerima TUHAN YESUS seluruhnya. Ry mengakui kenapa sampai berlarut-larut dirinya harus melawan lucifer karena pikirannya sering diganggu oleh lucifer dengan hal yang bersifat manusiawi, kedagingan dan yang bersifat logika. lucifer yang pandai berdusta membuat dirinya sering diliputi keragu-raguan untuk meyakini bahwa TUHAN YESUS mampu mengalahkan segalanya dan JURU SELAMAT satu-satunya. Ry meminta kepada keluarga yang mendampinginya untuk mendoakan agar semuanya tuntas dan dirinya yakin akan TUHAN YESUS sebagai JURU SELAMAT. Kami mengiringi perjalanan menuju ke lokasi B
aptisan Selam dengan doa dan sepanjang jalan menuju ke lokasi diiringi dengan doa dan puji-pujian. Kami tiba dilokasi dengan selamat. Ry tetap kami dampingi dan perkuat imannya dengan membacakan berbagai Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab. Ry mendengarnya dan menyimaknya dengan baik. Kami sekeluarga menyadari bahwa hari ini adalah pertarungan terakhir bagi Ry melawan lucifer. Kami sekeluarga menginginkan semuanya cepat berakhir dan Ry bisa diselamatkan. Menjelang Baptisan Selam, terlebih dahulu kami berkumpul dalam ruangan lobi di lokasi tersebut. Ry mulai diserang kembali oleh lucifer. Kamipun berdoa terhadap Ry agar dirinya bisa menguasai pikirannya. Kami meminta Ry untuk selalu menyebut DARAH YESUS BERKUASA. TUHAN YESUS TOLONG SAYA...
Ry mengatakan kalau sy akan diserang dan diganggu oleh legion (setan yang diusir Tuhan Yesus hingga masuk ke dalam tubuh babi). Kami berdoa terus kepada Tuhan Yesus untuk menyelamatkan diri Ry. Sebelum memasuki Baptisan Selam. Ry terlebih dahulu menerima perjamuan kudus. Ry kembali diserang oleh lucifer. Ry merasakan leher dan mulutnya berada dalam cengkraman naga sehingga dirinya sulit mengucapkan kata-kata. Ry bisa menerima perjamuan kudus tersebut walaupun dengan susah payah. Kami menyadari bahwa ini merupakan awal dari sebuah akhir penantian yang panjang dari Ry. Apapun resikonya kami telah berserah pasrah kepada TUHAN. Kami mengharapkan Ry bisa diselamatkan dan dirinya bisa bekerja diladang TUHAN. Kamipun mempersiapkan diri untuk memasuki ke dalam ruangan untuk melakukan Baptis Selam yang dipimpin Pdt. Yesaya Pariadji. Kami telah melihat sikap Ry yang telah berubah. Ia kembali telah diserang oleh lucifer. Ry yang tengah dirasuki oleh lucifer memasuki ruangan dan mendekati Pdt.Yesaya Pariadji. Pdt.Pariadji terlebih dahulu memberkati diri Ry dengan dalam nama Bapak dan Putra dan Roh Kudus. Ry pun mengamuk dan memukul Pdt. Yesaya Pariadji tapi tidak kena. Ry kemudian berteriak," I'm lucifer. I'm from hell.I wants this kids. Ry is my son." Kemudian secara bersama-sama kamipun berdoa untuk menyelamatkan Ry. Kami berdoa agar lucifer dibakar oleh API ROH KUDUS sehingga ia kembali ke neraka. lucifer berkata dusta kalau seluruh tempat ini telah dikuasainnya dan tidak ada lagi yang bisa menembusnya. Ia kemudian masuk ke dalam lingkaran dan membuat tanda bintang seperti yang ada dalam symbol setan (pentagram). Dengan sombong dan angkuhnya ia mengatakan dirinya tidak dapat dikalahkan. Jika Mesias datang maka nyawa Ry akan diambilnya seperti Hana. Kamipun terus berdoa dan memanggil TUHAN YESUS untuk segera hadir dan menyelamatkan Ry. Ry sendiri berjuang dan berontak lebih keras dari sebelumnya. Ry yang mempunyai nama depan Boas ini melawan terus menerus. Hingga Ry yang dikuasai Lucifer berkata "Boas. engkau mau mengkhianati aku."
Ry terus menerus melawan. Pdt. Josua dan Pdt.Dolf yang memimpin pelepasan ini memutuskan untuk memasuki PERJAMUAN KUDUS. Kamipun memanjatkan puji-pujiaan dan berdoa bersama-sama. Ry pun bisa mengikuti Perjamuan Kudus ini walaupun dengan susah payah tapi lucifer telah keluar dari dirinya. Ry mengatakan dirinya melihat kembali (Ry menyebutnya tiga jagoan) yaitu YESUS KRISTUS dengan sinar kemuliannnya, Nabi Musa dan Nabi Elia. 10 Malaikat besar yang memimpin pasukan, Ry hanya mengenal 4 Malaikat besar yaitu Pemimpin Malaikat Perang, Michael, Malaikat Pembawa Berita (Ry melihat malaikat ini memegan gulungan kertas) Gabriel, Malaikat yang membawa Sangkakala Besar dan Malaikat Yang Akan Datang Pada Akhir Jaman untuk mencabut nyawa manusia. Serta jutaan malaikat (Ry menyebutnya seperti jumlah rambut banyaknya) yang ada dibelakang para malaikat besar ini. Ry mengatakan kalau dirinya harus bisa berjalan sendiri (tidak boleh dipapah) dan mengikuti ke arah jalan yang dilalui YESUS KRISTUS. Ry menuju berjalan ke tempat dimana akan dilakukan Baptisan Selam. Ry terlihat seperti orang yang kesilauan (melihat cahaya terang). Ry selalu berkata," Aduh terang sekali.. Silau-silau aku tak tahan melihatnya." Kamipun memanjatkan puji-pujian dan doa kepada TUHAN YESUS.

Kemudian para pendeta mengajak Ry untuk mengikuti Baptisan Selam. Ry awalnya menolak karena merasakan hawa yang panas disekitar lokasi. Pdt.Josua dan Pdt.Dolf.M memaksa Ry untuk masuk ke dalam. Kemudian terdengar teriakan keras. "Panas. panas. panass. Aku tidak mau masuk ke neraka lagi,"raung suara itu. Setelah itu Ry tergeletak, Ry merasakan ada yang lepas dari dirinya dan ia merasakan air yang sangat sejuk sekali.Air tersebut menjadi air tersejuk yang ia rasakan selama hidupnya. Mendadak Ry memberi tanda untuk mendengarkan perkataan ini," INILAH ANAK YANG KUKASIHI. KEPADANYALAH AKU BERKENAN DENGARKANLAH. DIA DAN SEBARKANLAH FIRMANNYA KEPADA UMAT MANUSIA." Setelah perkataan itu selesai terdengarlah suara petir yang menggelegar. Kami semua yang hadir disanapun pada menangis.. Hati kami semua bergetar, tubuh kami seperti lemas dan ada rasa haru yang luar biasa hingga membuat diri ini menangis meraung-raung karena ada rasa suka cita yang besar.
Ry telah dibebaskan sepenuhnya dari cengkraman lucifer. Ry mendapat karunia yang luat biasa dari TUHAN YESUS. Kini Ry melalui nama YESUS KRISTUS telah mampu mengusir setan dan menyembuhkan penyakit. Hal ini kami lihat dengan mata kepala sendiri pada hari Senin, 2 Februari lalu ketika melakukan ibadah keluarga di Cinere.
Amien..
Halleluyah...

NOTE :
Dibawah ini ada sebuah catatan kaki. Tergantung anda yang membacanya. Apakah mempercayainya atau tidak. Tapi kami semua (keluarga besar Ry dan orang-orang yang mengiktui pelayanan pembebasan Ry dari Lucifer. Tidak menganggapnya sebagai sebuah peristiwa kebetulan) yang mengalami sebuah peristiwa yang luar biasa.
1. Bagi anda yang pernah menyaksikan VCD atau film pelepasan Mongol, orang yang mengalami hal yang sama dengan Ry. Dalam film ada dua nama yang disebut oleh Lucifer sebagai pengganti Mongol dan nama Ry disebutnya (namun menyebutnya memakai bahasa Inggris dan diakuinya dari luar negeri). Ry akan menjadi panglima besar tentara setan. Selain itu nama lain yang disebutnya yaitu Hana atau Anna. Ia telah dipilih oleh lucifer sebagai Ratunya Lucifer. Hana atau Anna berasal dari Menado. VCD tersebut dibuatnya beberapa tahun yang lalu
2. Ketika tanggal 10 Januari lalu, saat kami melakukan pelepasan untuk pertama kalinya Ry dari tangan lucifer. Pada waktu yang sama dilangsungkan pelepasan yang sama terhadap Hana atau Anna di Manado. Waktu dan jamnya sama. (Hal ini baru kami ketahui dari Pdt.Josua Tumakaka beberap waktu kemudian). Ry bisa diselamatkan tapi Hana atau Anna harus diserahkan kepada Tuhan Yesus. Kami keluarga besar Ry turut berduka cita atas kepergian Hana atau Ana.
3. Ketika hari Jumat, 30 Januari lalu, Baptisan Selam yang dijalankan Ry berlangsung dari jam 12.00 -15.15WIB. Ketika Ry selesai mengucapkan perkataan," INILAH ANAK YANG KUKASIHI. KEPADANYALAH AKU BERKENAN. DENGARKANLAH DIA DAN SEBARKANLAH FIRMANNYA KEPADA UMAT MANUSIA." Terdengar suara petir menggelegar. Kebetulan ketika Baptisan Selam yang berlangsung di kawasan Kelapa Gading hanya mendung dan tidak turun hujan. Keesokan harinya ketika kami membaca Kompas edisi Sabtu,31 Januari. Jakarta diguyur hujan es dan pohon tumbang dan jalanan menjadi macet total. Waktu kejadian sekitar jam 15.00 WIB. Apakah ini sebuah kebetulan ? (Kami tidak mempercayainya sebagai sebuah kebetulan belaka) Terserah anda yang menilainya.
4. Setelah selesai peristiwa yang dialami Ry. Kami berusaha berpikir secara jernih. Apakah pada pelepasan Ry tentang masalah hari dan waktunya merupakan kebetulan belaka ? Ry melakukan Baptisan Selam pada hari Jumat antara jam 12.00 -15.00. Berdasarkan catatan yang ada didalam Alkitab bahwa Tuhan Yesus di salib pada hari Jumat antara jam 12.00 - 15.00. Apakah ini suatu kebetulan ? Terserah anda yang menilai.

PENUTUP
Satu hal pasti. Saya yang turut serta dalam peristiwa ini. Ingin membagikan pengalaman yang luar biasa yang saya alami sehingga bisa memperkuat iman kita. 5 kali saya mengikutinya dan 5 kali saya mendapat peringatan kalau "AKHIR JAMAN SUDAH DEKAT". "BERTOBATLAH KARENA KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT". Jangan tanya pada saya masalah waktu. Kapan akhir jaman itu akan datang ? Sebab tidak ada yang tahu. Yang tahu hanya Tuhan sendiri. Saya hanya menyampaikan apa yang saya lihat dan saya rasakan. Sisanya berpulang kepada diri anda sebab keselamatan berasal dari diri anda sendiri.

Tuhan Yesus mengalahkan Lucifer bag 2

Kapan Ry Dijerat Lucifer
Ketika Ry telah sadar kembali ke dalam kondisi normal. Ia pun menceritakan awal mulanya, ia terjerat oleh Lucifer.
Beberapa tahun yang lalu sebelum dirinya tinggal di Jakarta. Ia berdomisili di Manado, Sulut. Suatu hari ia bersama ketiga temannya bermain perang-perangan disebuah bangunan tua. Ia memperhatikan disekitar bangunan tersebut banyak mobil mewah yang sedang parkir.
Ia bersama temannya penasaran. Ada apa digedung tua itu. Merekapun mengintipnya. Ternyata disana sedang berlangsung sebuah upacara keagamaan, dimana semua orang memakai jubah hitam dengan tudung kepala. Di dalam gudang itu terdapat pentagram (symbol setan) dan ditengah ruangan itu terdapat upacara pemotongan bayi. Ternyata dilihat Ry adalah sebuah acara gereja setan.
Ia melihat itu secara langsung sedang temannya lari dan satunya pingsan. Setelah kejadian tersebut dirinya mengalami sakit yang sangat parah. Ia nyaris meninggal dunia. Saat kritis tersebut ia merasa didatangi oleh sesosok pria yang luar biasa gantengnya.
Ia mengaku bernama Lucifer dan akan memberikan keselamatan pada Ry jika ia mau menerimanya. Ry yang saat itu berusia sekitar 12 tahun, mau menerimanaya. Sejak saat itulah ia terikat oleh Lucifer.
Lucifer akan mengangkat Ry sebagai salah satu panglimanya. Ry diberi pengetahuan dan kepandaian mengenai computer. Ini terbukti dengan kemampuannya menghacker situs orang atau membobol pertahanan orang. Kemampuan Ry dibidang komputer melebihi kemampuan yang dimiliki anak seusianya dibidang komputer. Selain itu Ry akan menjadi pengatur/operator agar manusia menjadi penurut pada Lucifer dengan memakai symbol 666.
Ia diberitahu oleh Lucifer kalau masa ini semakin dekat dan Ry akan menjadi salah satu yang berkuasa didunia selama 3.5 tahun. Selain Ry harus membunuh seseorang dengan panggilan Mongol.
Mongol merupakan salah seorang pengikut Lucifer yang telah berpaling. Ia kini menjadi pengikut setia Yesus Kristus.
Ketika Ry diminta membaca Alkitab, ia mengatakan kalau tulisan yang ada di Alkitab tersebut menjadi terbalik susunan katanya sehingga dirinya susah membacanya. Setelah memegang Alkitab milik pendeta, ia baru bisa membacanya.

Apakah Ry Melawan Lucifer
Ketika dirinya menyadari kalau ia telah terikat oleh Lucifer. Ry melakukan perlawanan. Ia melawan setiap kata Lucifer dengan kata-kata Tuhan Yesus Kristus.
Tapi Lucifer pandai bersilat lidah, ia memutar balikan omongan dan fakta. Hal inilah yang membuat iman Ry menjadi bertambah lemah. Ia menghadapi Lucifer si penghujat Tuhan..
Ry yang masih berusia belasan tahun masih sangat lemah dan mudah terombang-ambing. Hal ini semakin memudahkan dirinya terjerat.
Ry bila berada dalam dimensi pertama, ia meminta bantuan kami untuk segera diadakan pelepasan sebab dirinya sudah tidak kuat lagi menanggung beban ini.

Kesimpulan

Dari peristiwa diatas dapat ditarik kesimpulan :

1.Ibilis / Lucifer tengah mempersiapkan akhir jaman dimana manusia akan memakai tanda 666 melalui program komputer.
2.Yesus Kristus akan datang ke dunia untuk ke dua kalinya
3.Firman Tuhan adalah kekal dan benar adanya karena symbol-simbol yang diceritakan Ryan ada dalam Alkitab
4.Akhir Jaman semakin dekat
5.Lakukanlah pertobatan
Shalom.
Nama saya: Ludi Hasibuan.
Berikut ini akan saya sampaikan sebuah kesaksian tentang saudara sepupu saya dan saudara seiman yang bernama Ry (17). Tulisan ini merupakan kesaksian langsung yang saya alami. Serta berdasarkan yang dialami, dilihat, didengar dan dirasakan langsung oleh Ry. Tulisan ini dibuat berdasarkan apa adanya, tidak ada pengurangan dan penambahan. Semuanya ditulis apa adanya.

Bagi yang belum sempat membaca tulisan saya yang pertama. Saya akan sedikit mengulanginya saja. Ry adalah korban dari Gereja Setan yang membuat dirinya terikat oleh lucifer. Ry yang masih berusia muda diberi kemampuan yang luar biasa tentang pengetahuan tekhnolgi informasi komputer.
Padahal Ry masih duduk di SMA dan tidak pernah mengenyam pendidikan komputer. Ia bisa menjadi "master dibidang TI Komputer", ia bisa menghacker dan mengcracker semua program komputer. Ia bisa menembus "firewall" web sites yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Saya membaca secara langsung surat dari Bill Gates,juragan Microsoft kalau dirinya "mau kapan" saja bekerja di Microsoft, ia langsung diterima. Ry akan digunakan oleh Lucifer untuk menjadi operator/program/pengendali manusia dengan menggunakan komputer. Alat tersebut akan ditanam dalam tubuh manusia dengan memakai symbol 666. Ry akan dijanjikan berkuasa secara mutlak dengan penuh kekayaan selama 3.5 tahun. Ry telah mengalami pelepasan melalui doa dan kuasa dari Yesus Kristus,pada hari Sabtu, 10 Januari lalu. Tuhan Yesus berhasil mengalahkan lucifer melalui hamba Tuhan, Pendeta Joshua Tumakaka dari Gereja Tiberias Indonesia.

Berikut tulisan dibawah ini merupakan rangkaian kejadian lainnya:
Rabu, 28 Januari, bertempat di Gereja Tiberias Indonesia, Plaza Jambu Dua, Bogor. Disaksikan sekitar 150 jemaat yang menghadiri kebaktian yang dipimpin oleh Pdt.Josua Tumakaka. Ditengah acara kebaktian Ry kembali diserang oleh Lucifer. Di depan ratusan jemaat yang ada didalam gedung tersebut. Ry yang tubuhnya tengah dikuasai oleh Lucifer berkata," Akulah lucifer.Yang diciptakan dari Api dan berasal dari neraka. Ry telah menjadi milikku tak semudah itu mengambilnya." Mendengar teriakan Ry tersebut membuat gempar para jemaat yang ada di dalam ruangan itu. Dengan angkuh dan sombongnya Lucifer mengatakan kalau ruangan gereja ini telah dikuasainnya dan tidak mungkin Mesias dan Roh Kudus bisa masuk ke dalam ruangan ini. Pdt. Josua Tumakaka dan para pekerja meminta para jemaat untuk menghadap ke Ry dan berdoa serta memanjatkan puji-pujian untuk meminta pertolongan dan kehadiran Yesus Kristus. Ry secara lantang memanggil Pdt Josua Tumakaka dengan panggilan Josua. Ia menantang Pdt.Josua untuk berkelahi. Ry menjadi mengamuk melemparkan kursi dan mengacak-acak segala sesuatu benda yang ada di dalam ruangan itu. Seluruh jemaat semakin keras berdoa dan bernyanyi memohon kehadiran Roh Kudus dan Tuhan Yesus. Ry yang berada di dalam alam roh, mengatakan kalau dirinya tengah dililit oleh naga dan lehernya dililit oleh ekor naga sehingga ia susah untuk berbicara. Tubuh Ry yang sedang dikuasai oleh Lucifer dengan sombongnya berkata." Mesias kau telah tiga kali mengalahkanku tapi kali ini tidak bisa."
Bahkan dengan lantang ia mengatakan kalau akhir jaman akan segera tiba dimana manusia akan mengenakan tanda 666. Manusia akan taat dan patuh akan perintahnya. Ry yang berada dibawah lucifer menunjuk ke suatu arah (posisi) yang disebutnya Mesias. Ia akan menyerang Mesias.Baru selangkah berjalan ke arah tersebut. Tubuh Ry terplanting sejauh 2meter dan jatuh tersungkur kaku dengan posisi seperti di SALIB. Pdt. Josua meminta tubuh Ry untuk dibawa ke depan altar. Saya dan Mario, sepupu saya bersama 3 orang pekerja membawa tubuh Ry ke hadapan altar. Saat itu Ry telah melemah karena Kuasa ROH KUDUS telah masuk ke dalam ruangan tersebut. Pdt.Josua mengatakan akan mengadakan perjamuan kudus. Ry kembali mengamuk-amuk dan mengatakan kalau tubuh dan darah Yesus tidak bisa menaklukannya. Pdt. Josua memimpin perjamuan kudus tersebut. Ry diminta oleh Pdt.Josua untuk memanggil dan menyebut nama TUHAN YESUS. TOLONG SAYA. Ry dengan susah payah menyebut nama TUHAN YESUS hingga berhasil. Ry bisa menyebut nama tersebut dan menerima perjamuan kudus. Ketika ia menerima TUBUH KRITUS, ia merasakan pahit dan asin yang luar biasa tapi ia bisa menelannya. Kemudian ia menerima anggur sebagai Darah Kristus. Ia menelannya dengan susah payah. Ry merasakan bahwa anggur tersebut serasa cuka dan sesuatu yang pahitnya luar biasa. Setelah menerima itu, Ry terbebas dari kuasa lucifer. Ia memberitahu kepada seluruh jemaat. Ry diberi karunia berupa bisa melihat di alam roh dan mendengar suara dari alam roh. Kalau ia melihat tiga orang pria. Laki-laki pertama tidak bisa dilihat mukannya karena wajahnya tertutup sinar yang sangat terang sekali. Bercahaya putih yang indah, kemilau dan penuh kedamaian. Ry belum pernah melihat cahaya seperti itu di dunia itu. Ia diapit oleh pria lainnya, tua berkumis dan berjenggot serta membawa tongkat. Pria lainnya adalah seorang pria tua berjenggot dengan kepala setengah botak. (Persis seperti yang tertera dalam Alkitab dalam Matius 17:1-8). Ry mendengar suara yang keras dan bergemuruh."Bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat". Ry menyampaikan apa yang didengarnya kepada seluruh jemaat yang ada di dalam ruangan itu. Hal ini membuat seluruh jemaat bergetar hati dan tubuhnya. Semuanya menangis dan memanjatkan doa dan puji-pujian syukur kepada Yesus Kristus.

Pdt.Josua Tumakaka mengatakan kepada Ry kalau dirinya harus menerima Baptisan Selam. Ry harus melakukan itu dengan segera. Ia mengatakan kepada Ry kalau hari Jumat, 30 Januari ada Baptisan Selam. Ry harus melaksanakannya. Kami sekeluarga berjanji akan menemani Ry untuk melakukan Baptisan Selam.

Tuhan Yesus mengalahkan Lucifer bag 1

Sebuah kesaksian yg diceritakan kembali, bagaimana kisah seseorang yang terjerat dalam gereja setan
dan mengalami pelepasan oleh Tuhan Yesus Kristus

Shalom….
Nama saya Ludi Hasibuan.
Saya ingin bersaksi melalui tulisan ini mengenai pengalaman “pelepasan” yang dialami oleh saudaraku Ry (17).
Kisah ini diangkat berdasarkan kesaksian penulis. Serta kesaksian yang dialami, dirasakan, dilihat oleh Ry. Apa yang ditulis berdasarkan cerita apa adanya. Tidak ada penambahan atau pengurangan.
Sabtu, 9 Januari 2004. Saya bersama saudara-saudara berkumpul disebuah rumah dikawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur untuk melakukan kebaktian “pelepasan” (pelepasan = untuk melepaskan seseorang dari belunggu kuasa kegelapan). Kebaktian ini dipimpin oleh Pendeta Joshua Tumakaka dari Gereja Tiberias Indonesia.
Kebaktian dimulai pada pukul 17.00 WIB. Kebaktian dimulai dengan mengangkat puji-pujian kepada Tuhan Yesus. Setelah itu dilanjutkan dengan doa dan mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh bapak pendeta.
Pendeta Joshua Tumakaka, meminta Ry untuk membaca firman Tuhan dari Yohanes 10 : 10. Awalnya Ryan ngedumel dan melontarkan makian kenapa dirinya yang disuruh membaca firman Tuhan. Kenapa tidak orang lain yang disuruh membaca ?
Setelah dibujuk, ia mau membacanya tapi ia tidak bisa membaca firman tersebut melalui Alkitab yang diberikan ibunya. Setelah memakai Alkitab dari pendeta Johua Tumakaka, ia baru bisa membacanya. Ketika pendeta menjelaskan keselamatan ada pada diri Yesus Kristus, Ry memperlihatkan tingkah laku yang melecehkan dan menghina pendeta.
Pendeta Joshua Tumakaka meminta Ry untuk membaca kembali firman Tuhan. Ry dengan nada marah dan menghina pendeta menolak permintaan tersebut. Tapi setelah dibujuk untuk membaca kembali, ia pun mau tapi ini untuk yang terakhir kalinya.
Pendeta Joshua Tumakaka mengakui kalau Ry berada dibawah pengaruh kuasa gelap. Ia harus diselamatkan tapi sebelum itu dilakukan ia menginginkan terlebih dahulu kedua orang tua Ry untuk melakukan pertobatan dan pelepasan.
Saat itu juga berlangsung pelepasan dan pertobatan dari kedua orang tua Ry dan adik-adiknya. Setelah itu dilakukanlah pelepasan terhadap Ry. Ketika pendeta mendoakannya dan memberikan minyak urapan kepada diri Ry.
Ry pun menjerit-jerit kesakitan, memberontak dan marah. Padahal saat itu kondisi Ry dalam keadaan sakit. Kaki kirinya patah dan belum pulih tapi ia mempunyai kekuatan yang luar biasa. Ia bisa memberontak melawan 5 orang dewasa yang berbadan besar.
Ry berubah menjadi liar, sorot matanya merah dan melotot. Ia memandang orang sekitarnya dengan sorot mata mengancam. Ia pun mengeluarkan kata-kata cacian, makian dan mengancam untuk membunuh orang-orang yang ada disekitarnya.
Saat itu Ry mengalami dirinya berada di dalam dua dimensi atau dua kepribadian. Dimensi pertama adalah Ry yang berteriak meminta tolong diselamatkan oleh Yesus Kristus. Dimensi kedua adalah Ry ketika dikuasai oleh kuasa kegelapan (ditangan Lucifer).
Ketika Ry berada dalam dimensi pertama, ia memberitahu pendeta bahwa disekitar itu ada “Lucifer”. Ia mengatakan kalau “Lucifer” yang mengikat dirinya. Ia meminta tolong untuk diselamatkan.
Ry ketika berada dalam dimensi kedua.Lucifer mengatakan kalau Ry telah diangkat sebagai salah seorang panglima kuasa kegelapan. Ia telah menjadi salah satu orang kepercayaan dari “Lucifer”. Tugas Ry adalah menjadi pengatur (operator) program computer yang bisa membuat semua manusia patuh dan nurut. Ry yang akan bertugas mengatur manusia dengan memakai symbol 666.
Kamipun berdoa dan mengangkat puji-pijian kepada Tuhan Yesus untuk membebaskan Ry dari tangan Lucifer. Ry dalam kondisi dimensi kedua, ia mulai memaki, mencaci, menghina, meludahi pendeta, memukul dan menendang orang-orang yang mendoakannya.
Ry bahkan dengan angkuhnya duduk seperti seorang raja yang sombong dengan mulut menyeringai sombong (mungkin ini yang dimaksud senyuman sombong si iblis) serta tangan seolah-olah memegang tongkat. Ia pun memerintahkan para Legion (setan yang diusir Yesus Kristus masuk ke dalam tubuh babi) untuk membunuh kami semua yang ada disana. Ia juga memerintahkan “Balthazor” (salah satu setan lainnya) untuk membinasakan kami semua.
Ia pun menghina dengan kata-kata bahwa keselamatan hanya ada ditangan Lucifer. Yesus tidak menyelamatkan, Roh Kudus bohong belaka. Bahkan Lucifer mengatakan kalau Yesus tidak berhak lagi atas Ry karena Ry telah menjadi milik Lucifer.
Kami tidak memperdulikan ocehan itu. Kami semua berdoa dan memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan Yesus untuk segera hadir dan membebaskan Ry dari Lucifer.
Kemudian Ry memasuki tahap dimensi pertama, ia memberitahu pendeta dan semua orang yang ada disana kalau dibelakang Lucifer telah ada cahaya putih terang dan penuh kemulian. Tuhan Yesus telah datang.
Tapi dalam sekejap Ry masuk dalam dimensi kedua. Ry yang berada ditangan Lucifer memaki Ry yangmemohon pertolongan Tuhan Yesus. Untuk apa berteriak-teriak minta tolong dan memanggil Yesus. Ia tidak ada keselamatan.
Kami lebih semangat lagi berdoa dan memanjatkan puji-pujian karena balatentara surga sudah dekat untuk menolong dan menyelamatkan Ry.
Ry dalam dimensi kedua, semakin marah, menghina, mencaci maki dan dirinya semakin merasakan kepanasan.
Pendeta Joshua Tumakaka, mengajak seluruh orang yang ada diruangan ini untuk memasuki ruangan kudus karena akan diadakan perjamuan kudus. Yaitu untuk menerima tubuh dan darah Yesus Kristus.
Kamipun berdoa dan menyanyikan pujian kepada Yesus Kristus.
Ry berada dalam dimensi yang pertama. Tampaknya “Lucifer” telah melemah tapi masih dalam dirinya. Ry di dimensi pertama menerima perjamuan kudus berupa tubuh Yesus.
Ketika ia memakan hosti, ia pun bergetar dan merasakan kesakitan yang luar biasa. Ry berteriak kesakitan dan meronta-ronta. Saat hosti itu tertelan dalam mulutnya, Lucifer terpental dari dirinya. Ry telah menjadi Ry yang memohon perlindungan Tuhan Yesus.
Ry disuruh pendeta untuk mengaku percaya Yesus Kristus adalah Tuhan dan bilang Tuhan Yesus tolong saya.
Awalnya Ry kesulitan tapi akhirnya ia bisa mengucapkan hal tersebut. Akibatnya Luciferbertambah lemah dan kalah.
Tak lama kemudian Ry berteriak “Ada salib turun dari langit”. Ia pun mengatakan kepada kami semua kalau “Lucifer, Legion dan Baltahazor tengah berlarian karena diserang oleh malaikat dari surga”.
Ry mengatakan kepada pendeta Joshua Tumakaka kalau dirinya melihat di kiri-kanan pendeta telah berdiri Malaikat Gabriel dan Malaikat Michael. Ia pun memberitahukan kalau dalam ruangan dan rumah ini telah dipenuhi oleh para malaikat untuk menjaga dan mengusir para setan.
Ketika akan memasuki tahap penerimaan darah Yesus dalam perjamuan ini. Ry melihat ada darah tercurah dari langit. Saat itulah dirinya merasa terbebas seratus persen dari ikatan Lucifer.
Ry pun menangis tersedu-sedu bahkan ia meminta maaf kepada pendeta kalau hinaan, cacian dan lainnya bukanlah dirinya yang melakukannya tapi Lucifer.
Ry memberitahu kalau rumah ini telah dibentengi dengan kokoh. Di benteng itu terdapat pintu gerbang. Sekarang pintu gerbang itu terbuka dan masuklah dua merpati putih ke dalam rumah ini.
Ry juga memberitahukan kepada semua yang ada di dalam ruangan ini. Ia mendengar suara yang keras dan berdentam dengan wibawa. “Akan Datang Harinya. Dimana Aku Akan Menjemput Umatku”
Kami semua menjadi menangis dan berdoa mengucap syukur karena Ry telah diselamatkan dan Tuhan Yesus telah memberitahu kalau kedatangannya semakin dekat.

AJAIB, DUA BELAS PASANG IGA PATAH DAPAT BERTAUT KEMBALI bag. 2 selesai

Hari terus bergulir. Setiap kali dokter jaga datang, saya selalu menanyakan kondisi suami saya. Jawaban dokter selalu sama, “Tetap saja, belum juga membaik.” Suatu kali saat saya mengajukan pertanyaan yang sama, jawaban dokter demikian, “Tunggu besok ya. Kalau besok tidak panas berarti mendingan, tapi kalau panas itu artinya berbahaya.” Esoknya suhu badan suami saya benar-benar panas hingga 40 derajat. Suster di belakang saya saling berbisik, “Wah, tidak mungkin hidup.” Tapi suami saya dapat melewati masa kritis itu dan panas itu akhirnya turun. Saya terus berdoa. Mata saya benar-benar hanya tertuju pada Tuhan Yesus.
Hari keenam, pukul 09.00 WIB, keadaan suami saya kritis lagi. Suami saya pingsan. Untuk menyadarkannya ia harus ditepuk-tepuk bergantian oleh para suster. Saya segera dipanggil oleh dokter. Katanya, “Keadaan Bapak …” Namun, sebelum dokter itu meneruskan kata-katanya, saya langsung memotongnya, “Entahlah Dok, saya tidak mau mendengarkan apa yang Dokter katakan. Jika Dokter ingin mengatakan sesuatu, katakan saja pada pendeta saya.” Dokter itu diam dan saya segera keluar menelepon pak pendeta. Saat itu saya sendirian. Pekerja Gereja yang setiap malam menemani saya, pagi itu sudah pulang. Setelah menunggu agak lama, pak pendeta akhirnya datang. Saya tetap di luar karena takut. Ketika pendeta masuk, ia mendapati pengukur detak jantung suami saya sempat lurus. Namun, 2 jam kemudian bergerak lagi dan kembali pada posisi semula. Kira-kira pukul 11.00 WIB, karena desakan pak pendeta, saya pun mau masuk ke kamar rawat suami saya. “Ko, ko, ko,” begitu saya memanggil suami dan ia menyahut. Karena sudah sadar, saya sudah tidak takut lagi. Sekali lagi ia selamat.

Cahaya terang masuk ke kamar ICU
Malam hari, setelah peristiwa yang menegangkan itu, anak saya yang pertama Michael, datang bersama 2 orang temannya. Mereka bukan orang Kristen. Kami di tempat itu berenam. Michael dengan dua orang temannya, saya, seorang pekerja Gereja, dan seorang teman saya. Kira-kira pukul 22.00 WIB kami berdoa bersama di lift. Karena saya ingin menghormati teman Michael yang bukan Kristen, saya bilang, “Kita berdoa dalam hati saja, berdoa menurut kepercayaan masing-masing.” Selesai berdoa, teman Michael yang bukan Kristen mengatakan, “Michael, waktu kita berdoa, saya melihat ada cahaya terang sekali masuk ke kamar ICU.”
“Ma, Agung bilang, waktu berdoa ia melihat sinar masuk ke kamar ICU.” Kata Michael sembari menyebut nama temannya.
“Lho, kamu sedang menutup mata, bagaimana bisa lihat ?” tanya saya.
“Ya, waktu menutup mata itulah saya melihatnya,” jawab Agung mantap.
“Saat melihat cahaya itu, apa yang kamu rasakan ?” pertanyaan ini saya ajukan sebab di kamar ICU memang sering terjadi peristiwa aneh-aneh. Saya khawatir cahaya itu bukan dari Tuhan tapi dari setan.
“Perasaan saya damai,” jawab Agung. Mendengar cerita dan jawaban Agung, saya langsung mengimani bahwa Tuhan sedang melawat suami saya. Melihat buahnya, saya yakin sinar itu merupakan manifestasi Roh Kudus. Saya percaya, kalau ada lawatan Allah, pasti sesuatu akan terjadi. Dari kesaksian Agung itu, iman saya kembali dibangkitkan, saya yakin suami saya pasti sembuh. “Terimakasih Tuhan,” ujar saya penuh syukur.
Hari berikutnya, saya bertanya pada dokter ahli paru-paru dan mendapat jawaban yang menggembirakan, “sudah ada sedikit perbaikan.” “Terimakasih dokter, puji Tuhan !” ujar saya spontan, pokoknya saya terus imani dari hal yang kecil pasti terjadi hal yang besar. “Jangan berterimasih pada saya, berterimakasihlah pada Tuhan,” jawab dokter itu. Tadinya saya tidak tahu, ternyata dokter itu memang saudara seiman. Keadaan ini terus membaik.
Setelah dirawat di ICU selama 5 minggu, suami saya dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Keadaan di ICU sungguh berkesan. Kehadiran saya paling tidak telah membuat orang-orang yang tegang sedikit merasa terhibur. Saya percaya ketika kita menyembah Tuhan lewat nyanyian, hadirat Allah ada di ruangan itu. Hal inilah yang mungkin membuat suasana di ICU menjadi hidup dan lebih nyaman. Sampai-sampai kalau saya tidak bernyanyi, saudara yang tidak seiman pun bahkan sering bilang, “Ayo nyanyi dong. Kalau kamu tidak nyanyi, sepi lho !” Ada juga yang mengatakan, “Suaramu merdu lho.” Wah heran juga saya, sebab seumur-umur baru kali ini suara saya dipuji.
Di ruang perawatan biasa, suami saya cepat pulih. Di ruang ini, suami hanya di rawat selama 2 minggu dan herannya setelah di rontgen, tulang-tulang rusaknya yang patah, dinyatakan telah tersambung kembali ! Tanggal 30 Desember 1999, suami saya keluar dari rumah sakit. Waktu pulang, suami saya sudah normal. Ia sudah dapat berjalan dan tidak memakai alat bantu apa pun. Ia juga tidak pantang makan. Tanggal 31 Desember 1999, suami saya sudah ke Gereja. Akhir 1999 sungguh menjadi saat yang manis bagi keluarga kami, sebab tidak saja pada tahun itu suami saya mengalami mujizat dan kesembuhan, tetapi kerinduan saya dan anak-anak untuk pergi ke Gereja bersama ayahnya sudah di jawab Tuhan.