Mengkritik

Mengkritik
Bacaan Alkitab : Yesaya 11 : 3-4

“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi”
(Matius 7:1)

Apakah kita senang menghakimi orang lain? Sangat mudah untuk menemukan kesalahan orang lain di sekitar kita. Sebuah artikel mengatakan bahwa orang yang suka menghakimi orang lain sebenarnya ada dalam bahaya rohani yang besar. Perilaku suka menghakimi dan mengkritik ternyata menghalangi kita berjalan dalam rencana Tuhan dan mengalihkan rencana Tuhan dalam hidup kita.

Mengapa manusia cenderung menghakimi atau mengkritik? Artikel tersebut mengatakan bahwa orang yang mengkritik dan menghakimi sebenarnya adalah orang yang berfokus pada dirinya sendiri. Dia disibukkan dengan kegiatan membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Sebagai contohnya, kita seringkali terjebak untuk menemukan kesalahan dan kelemahan dalam diri orang lain untuk membuktikan bahwa kita lebih cantik, pandai, berhikmat, bahkan lebih benar. Ini adalah salah satu bentuk sikap pembenaran diri yang salah.

Beberapa orang malah mengkritik secara tajam ketika orang lain gagal melakukan hal-hal yang ia inginkan. Bahkan frustasi dalam diri kita sendiri dapat menyebabkan munculnya perilaku suka mengkritik. Jika hidup tidak berjalan sesuai dengan hasrat yang kita miliki, kita menyembunyikan frustasi kita dengan menemukan kesalahan pada orang lain.

Sadarkah kita bahwa Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh anak-anakNya untuk saling menghakimi? Karena takaran yang kita pakai untuk menghakimi orang lain, kelak akan dipakai oleh Tuhan di tahta pengadilanNya untuk menghakimi kita.

Karena itu mulai hari ini hentikan sikap menghakimi atau mengkritik tajam orang lain karena dengan demikian menghindarkan diri kita dari penghakiman Allah dan sikap munafik. Allah telah menetapkan sejak semula bahwa hanya Dialah yang berhak melakukan penghakiman atas diri manusia. Lantas, apa yang harus kita lakukan bila kita berada di posisi tersebut? Bertobat dan mintalah kekuatan dari Tuhan untuk mengekang dan mengendalikan hati dan pikiran Anda terhadap orang lain. Terimalah orang lain sebagaimana Anda menerima diri Anda sendiri. Jangan lupa terus mengembangkan kasih.

Catatan : Ukuran yang kita pakai untuk menghakimi orang lain, kelak akan dipakai oleh Allah untuk menghakimi diri kita sendir

0 komentar:

Posting Komentar