Bacaan Alkitab : Yakobus 3:1-12



Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (Yakobus 3:9-10).

Hampir setiap hari kita mengeluarkan kata-kata, baik kepada saudara, sahabat, adik, kakak, teman sekolah, teman kerja, dan setiap orang-orang yang kita ajak bicara. Menurut survey yang dilakukan oleh Allan & Barbara Pease, mereka mengklaim bahwa wanita berbicara sebanyak 6000-8000 kata per hari, sedangkan pria hanya menggunakan 2.000-4.000 kata. Bahkan Brizendine memberikan klaim yang lebih menakjubkan, wanita berbicara 20.000 kata sehari, sementara pria hanya menggunakan 7.000 kata.

Jika kata-kata yang kita ucapkan setiap hari sebanyak itu, maka besar kemungkinan ada beberapa atau bahkan mungkin lebih banyak jumlah perkataan yang berisikan hal-hal buruk. Gosip, hujatan, hinaan, cercaan, makian, kata-kata negatif, kebohongan, semua itu bagaikan kebiasaan yang mengisi perkataan kita setiap hari.

Tuhan Yesus sudah mengingatkan kita akan hal ini. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:36-37). Itu artinya, segala kata yang keluar dari mulut kita, baik yang kita sadari maupun tidak kita sadari, haruslah kita pertanggungjawabkan kelak pada hari penghakiman. Ini jelas merupakan sesuatu hal serius yang harus kita sikapi dengan baik sejak dini.

Setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita memberi pengaruh bagi orang-orang yang berkomunikasi dengan kita, baik itu pengaruh yang positif atau pengaruh yang negatif. Kata-kata negatif tentu saja akan memberi pengaruh negatif, sayangnya kadang kita tidak meyadari bahwa kata-kata yang kita ucapkan bisa menghancurkan hidup seseorang.

Seorang ibu yang bermaksud baik terus menerus mengomeli putranya bahwa dia pemalas, nakal, nilainya buruk, dan tidak mempunyai masa depan. Percaya atau tidak hal tersebut akan tertanam dalam pikiran anaknya, dan itulah yang akan didapatkannya, hidup dengan masa depan suram. Dalam hal ini si ibu telah mengucapkan kutuk bagi anaknya sendiri. Karena di mulut kita ada kuasa, maka kita harus menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, agar tidak menjadi kutuk bagi orang lain, melainkan berkat yang melimpah.

Untuk para orangtua, berkati anak-anakmu dengan “kata-kata berkat” yang akan membangkitkan iman dan semangatnya. Nyatakan betapa berartinya mereka bagimu dan nyatakan hal-hal baik dan itu akan tersimpan dalam masa depannya. Ucapkan kepada anak-anakmu kata-kata yang luar biasa seperti “John, kamu adalah pahlawan papa”; “Mama bangga padamu”; “Lisa, kamu adalah pemberian Tuhan yang terindah dalam hidup papa dan mama”. Ucapkan setiap hari dan setiap saat, agar anak Anda dapat merasakan kasih Tuhan melalui Anda.

Untuk para suami, sadarilah bahwa kata-kata yang keluar dari mulutmu mempunyai kuasa atas kehidupan istrimu. Dan biarlah kata-kata yang keluar dari mulutmu akan memberi sukacita bagi istrimu, sehingga istri akan merasa dihargai dan dikasihi. Salah satu penyebab terbesar sakit mental dan emosional seorang istri adalah karena mereka merasa tidak dihargai oleh suaminya.

Untuk para isteri, tahan setiap perkataan yang akan membuat suamimu marah dan merasa tidak dihargai. Ketika suami pulang kerja, sambutlah dengan perkataan yang menyenangkan hati dan membuat suamimu merasa dihargai dan dicintai, maka buatlah semua kelelahannya hilang setelah bekerja sepanjang hari. Banyak suami merasa “enggan” untuk pulang cepat-cepat ke rumah karena “jenuh” menghadapi keluhan dan perkataan isterinya di rumah.

Jadi penting bagi suami maupun istri yang ingin menyaksikan Tuhan memberikan keajaiban-keajaiban dalam kehidupan rumah tangga, untuk mulai mengucapkan berkat, pujian kepada pasangan masing-masing.

Untuk para suami dan istri ucapkanlah selalu kata “I Love You”; “Honey”; “Engkau Adalah Anugerah Terindah Yang Diberi Tuhan Dalam Hidupku”; “Aku Sayang Kamu”; “Suamiku Ganteng”; “Istriku Cantik”, dan lain sebagainya. Ucapkanlah setiap hari dan setiap saat, karena pasangan Anda perlu untuk mengetahuinya.

Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan. (Amsal 11:9).

http://www.yesmaya.co.cc/2012/07/di-mulutmu-ada-kuasa.html

0 komentar:

Posting Komentar