Membaangun parit, menuai berkat (II) Sambungan....

(sambungan)
2. Diperlukan langkah iman untuk menuai mukjizat Tuhan
Berpangku tangan dalam situasi sulit, atau memutuskan hal yang justru membuat keadaan semakin pelik bukanlah pilihan yang tepat. Langkah iman seringkali harus terlebih dahulu kita ambil sebelum Tuhan turun tangan. Alkitab pun berulang kali menunjukkan hal itu dalam banyak kesempatan. Misalnya Petrus yang disuruh kembali ke tengah laut untuk menjala ikan setelah sebelumnya semalaman penuh tidak berhasil menangkap apa-apa (Lukas 5:1-11), atau lihatlah apa kata Tuhan kepada Yosua berikut: "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3). Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kata Tuhan, itu menunjukkan bahwa kita harus bergerak melangkah dalam iman. Tidak hanya berhenti di tempat, tidak menyingkir ke tepi, tidak diam saja, tetapi bergerak melangkah lebih dalam lagi ke dalam hubungan yang semakin erat dengan Tuhan, dan melibatkanNya dalam segala sesuatu yang kita jalani dalam hidup ini. Keputusan yang kita ambil akan membuat perbedaan nyata.
3. Ada kuasa di balik pujian dan penyembahan.
Apa yang dilakukan Elisa sebelum ia mendapat perintah Tuhan untuk membuat parit? Dia melakukan pujian dan penyembahan. "Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi." Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia." (2 Raja Raja 3:15). Kita bisa melihat dalam Alkitab bagaimana puji-pujian sanggup meruntuhkan tembok Yerikho seperti yang tertulis di dalam Yosua 6. Ada kuasa besar di balik puji-pujian, bahkan Daud secara tegas mengatakan bahwa Tuhan bersemayam di atas puji-pujian. (Mazmur 22:4).
4. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya
Tuhan tidak pernah merencanakan sesuatu yang buruk buat kita. Dan hebatnya lagi, Tuhan peduli kepada setiap pergumulan kita. Apa yang direncanakan Tuhan selalu sesuatu yang indah pada waktunya. Namun keterbatasan kemampuan kita untuk mengetahui apa yang dirancang Tuhan bagi kita membuat kita tidak bisa mengerti mengapa waktu Tuhan sering tidak sejalan dengan waktu kita dalam memberi pertolongan. Dalam Pengkotbah kita baca "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11).Petrus juga mengingatkan hal yang sama. "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Ya, Tuhan sesungguhnya tidak lalai. Dia tidak pernah lupa untuk menepati janjiNya. Lakukan apa yang seharusnya kita lakukan, do what we should do first, dan Tuhan pun akan melakukan bagianNya, and God will do his part, definitely.
5. Percayalah
Ketidakpercayaan, keraguan, kebimbangan, ketidakyakinan, itu seringkali menjadi batu sandungan bagi kita untuk bisa menuai mukjizatNya. Padahal Firman Tuhan jelas berkata "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15). Yesus juga membandingkan kita dengan burung pipit yang sangat murah harganya. "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukas 12:6-7). Jika burung pipit yang murah saja Tuhan perhatikan, jika jumlah rambut di kepala kita pun dianggap penting oleh Tuhan sampai Dia merasa perlu untuk menghitungnya, mengapa kita harus takut dan menyerah karena keterbatasan-keterbatasan kita? Dan sebuah ayat yang selalu saya imani pun mengatakan hal yang singkat tapi jelas."Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36).

Tuhan sanggup melakukan hal-hal ajaib yang tidak terduga oleh kita. Logika kita yang terbatas bisa membuat kita berpikir bahwa inilah akhir segala-galanya ketika berhadapan dengan kesulitan. Tetapi Tuhan berkata bahwa Dia peduli dan bisa melakukan apapun tanpa terbatas oleh logika dan keterbatasan kita. Percaya dengan melakukan langkah iman akan membuat kita mampu menuai keajaiban pertolongan Tuhan. Berbagai keraguan kita sesungguhnya bisa menghambat turunnya mukjizat Tuhan atas diri kita, bagaikan menyumbat parit-parit sehingga limpahan air tidak dapat mengalir seperti kisah 2 Raja Raja 3 yang sudah kita baca kemarin. Anda berhadapan dengan keadaan yang sepertinya tidak mungkin lagi pulih? Vonis dokter? Kebangkrutan? Rumah tangga yang carut marut? Masa depan yang terlihat suram? Berbagai kesalahan di masa lalu yang sepertinya tidak lagi bisa diperbaiki? Tuhan mengatakan tidak ada yang mustahil bagiNya. Berkat dan pertolongan Tuhan bisa selalu datang secara ajaib. Walau tidak ada angin atau hujan sekalipun, Tuhan sanggup mencurahkan segalanya dan memenuhi kita sampai melimpah.

Percayalah bahwa Tuhan bisa melakukan hal-hal ajaib lewat langkah iman kita,, Amin

Membangun Parit,menuai berkaat (1) 2 Rajaraja 3:16

"Kemudian berkatalah ia: "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit"

Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Kita mungkin akan serentak menjawab tidak. Tapi sejauh mana hal itu bisa kita imani dan aplikasikan dalam hidup, itu soal lain. Kenyataannya ada banyak dari anak-anak Tuhan yang cepat putus asa ketika berhadapan dengan kesulitan, apalagi jika logika mengatakan sesuatu itu tidak lagi mungkin. Vonis dokter, usaha yang merosot drastis, kebangkrutan yang ada di depan mata, keluarga yang berantakan dan lain-lain, ada banyak situasi yang kita alami setiap harinya yang bisa setiap saat membuat kita kehilangan arah, gairah hidup maupun harapan. Dalam keadaan demikian seringkali kita melupakan Tuhan dengan kuasaNya yang berada di atas segala-galanya. Alkitab telah berulang kali mengingatkan agar kita jangan pernah kehilangan harapan, mengingatkan bagaimana Tuhan melakukan berbagai mukjizat yang bagi logika manusia tidak bisa terukur, dan itu ada banyak sekali dicatat disana, baik lewat Firman Tuhan secara langsung maupun contoh-contoh dari pengalaman para tokoh di dalamnya. Bahkan hingga hari ini, masih ada begitu banyak orang yang mengalami langsung jamahan Tuhan dan menerima mukjizat-mukjizatNya yang bagi kita terasa mustahil. . Yang pasti Tuhan bisa melakukan apapun, yang paling mustahil sekalipun, lewat banyak cara yang ajaib.

Hari ini mari kita lihat sebuah kisah dalam kitab 2 Raja Raja pasal 3 mengenai peperangan bangsa Israel yang bergabung bersama bangsa Yehuda dan Edom untuk mengalahkan Moab. Mereka masuk melalui padang gurun Edom dan kemudian menghadapi masalah pelik, yaitu tidak mendapatkan air setelah berjalan selama seminggu penuh. "Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka." (2 Raja Raja 3:9). Bagaimana mungkin bisa berperang jika tentara dan kuda-kuda kehausan? Jangankan berperang, untuk bertahan hidup saja peluangnya sudah tipis. Secara logika, selesailah mereka di padang gurun itu. Tetapi raja Yosafat kemudian tahu bahwa lebih dari apapun, mereka butuh petunjuk Tuhan. Maka nabi Elisa pun kemudian memanggil seorang pemain kecapi untuk menyembah Tuhan, dan penuhlah ia dikuasai oleh Roh Tuhan. (ay 15:BIS). Lalu Elisa berkata: "Kemudian berkatalah ia: "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit." (ay 16). Membuat parit-parit di gurun? Untuk apa membuat parit jika tidak ada air? Bukankah ini sebuah perintah yang sama sekali tidak masuk akal? Jika anda tengah kehausan di gurun pasir yang terik dan gersang, apa yang anda katakan ketika diminta membuat parit? Elisa kemudian melanjutkan: "sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (ay 17-18). Tidak ada angin, tidak ada hujan, mendung pun tidak, tapi jika Tuhan berjanji seperti itu, Tuhan pasti menepatinya. Langkah iman terlebih dahulu diperlukan, dan langkah iman dalam kisah ini adalah dengan membuat parit. Tuhan siap memberi berkat ganda. Bukan saja air yang akan melimpah bagi mereka tetapi juga kemenangan atas bangsa Moab. Dan tepatnya itulah yang kemudian terjadi. Bayangkan seandainya mereka tidak menuruti perintah Tuhan dan menganggap membuat parit sebagai hal bodoh, jangankan menang perang, mereka bisa binasa mati kehausan.

Lewat kisah ini kita ada banyak yang bisa menjadi pelajaran buat kita, yaitu:
1. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Tanpa ada angin dan hujan, Tuhan sanggup menurunkan mukjizat yang jauh melebihi keterbatasan logika manusia. Yesus sendiri sudah mengatakan hal ini: "..Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (Markus 9:23), Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1:37). Kemampuan daya ukur akal pikiran dan logika kita yang terbatas bisa dengan segera membuat kita kehilangan harapan dan merasa masa depan kita gelap, tetapi seperti Yosafat, kita seharusnya tahu bahwa di atas segalanya ada Tuhan yang begitu mengasihi kita dengan kuasaNya yang tak terbatas. Tidak salah memang memakai logika, tetapi kita harus ingat juga bahwa Tuhan mampu melakukan segala yang ajaib. Dalam keadaan terdesak, kepada siapa kita bersandar? Siapa yang kita cari? Apa keputusan kita dalam menyikapi itu? Semua itu akan membawa hasil yang berbeda.
(bersambung)

..Letak Kekuatan & Pengendalian Diri..

Ada kekuatan di dalam cinta,
dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,
dan orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.


Ada kekuatan di dalam kedamaian diri,
dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kemurahan,
dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan,
dan orang yang baik adalah orang yang kuat karena ia selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,
dan orang yang setia adalah orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Tuhan dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemah-lembutan,
dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri,
dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Di situlah letak dimana semua Kekuatan Sejati berada...
Sadarilah Anda juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah Anda. Dimanapun juga, seberat dan serumit apapun juga.


Doa & Iman !
Membuat Kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara & menjaga harapan yang Kita gantungkan kepadaNya. Doa menjadikan iman sebuah kenyataan. Doa yg dinaikkan dengan iman akan menghapuskan kekuatiran di dalam hati Kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan mujizat. Tidak Ada yg mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya, karena itu tetaplah berdoa dengan penuh kenyakinan & pengharapan

"Sudahkah kita berdoa dengan iman ?
Mintalah maka kita akan menerima dengan penuh sukacita.........."